Ahad 22 Jan 2023 10:45 WIB

Ford Pangkas Lebih dari 1.000 Pekerja di Eropa

Ford mempekerjakan sekitar 20.000 orang di Jerman.

Red: Friska Yolandha
Logo pembuat mobil AS Ford di depan mobil selama dimulainya Brussels Motor Show 2023, di Brussels, Belgia, 13 Januari 2023. Autosalon edisi ke-100 di Brussels Expo akan berlangsung dari 14 hingga 22 Januari 2023.
Foto: EPA-EFE/STEPHANIE LECOCQ
Logo pembuat mobil AS Ford di depan mobil selama dimulainya Brussels Motor Show 2023, di Brussels, Belgia, 13 Januari 2023. Autosalon edisi ke-100 di Brussels Expo akan berlangsung dari 14 hingga 22 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ford berencana untuk memangkas lebih dari seribu pekerja di pabrik utamanya di Jerman di Cologne, media otomotif Jerman Automobilwoche melaporkan akhir pekan ini. Kepala dewan pekerja telah mengadakan pertemuan untuk semua 14.000 karyawan pabrik Cologne, pabrik Ford terbesar di Jerman, pada hari Senin, menurut laporan itu sebagaimana diberitakan Reuters.

Ford, yang menurut situs webnya mempekerjakan sekitar 20.000 orang di Jerman, menolak mengomentari laporan tersebut, tetapi mengatakan transformasi ke kendaraan listrik memerlukan "perubahan signifikan" dalam cara memproduksi mobil.

Baca Juga

"Transformasi (ke portofolio serbalistrik) memerlukan perubahan signifikan dalam cara kami mengembangkan, membangun, dan menjual kendaraan Ford, dan akan berdampak pada struktur organisasi, bakat, dan keterampilan yang akan kami perlukan pada masa depan."

"Perincian lebih lanjut akan dibagikan setelah rencana kami final, dan kami telah memberi tahu karyawan kami terlebih dahulu," menurut pernyataan itu.

Ford menginvestasikan sekitar 2 miliar dolar untuk memperluas pabriknya di Cologne, yang memproduksi Ford Fiesta serta mesin, dan transmisi, untuk menghasilkan model bertenaga listrik sepenuhnya.

Pembuat mobil AS telah berkomitmen untuk menjual mobil penumpang listrik secara eksklusif di Eropa pada 2030, dan merencanakan tiga kendaraan penumpang listrik baru dan empat kendaraan komersial listrik baru di Eropa pada 2024.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement