Ahad 22 Jan 2023 16:23 WIB

Bius Spinal Jelang Operasi Caesar Gagal, Dokter Boleh Suntik Ulang Hingga Berapa Kali?

Bius spinal bisa saja gagal.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu hamil (Ilustrasi). Saat memberikan bius spinal jelang operasi caesar, penyuntikan berulang bisa saja dilakukan.
Foto: Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Saat memberikan bius spinal jelang operasi caesar, penyuntikan berulang bisa saja dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat pasiennya hendak melahirkan dengan operasi caesar, dokter anestesi dapat memberikan bius spinal. Namun, anestesi spinal ini bisa saja gagal.

Apa sebenarnya penyebab suntikan anestesi spinal gagal dan apakah harus dilakukan penyuntikan ulang? Dr Alfan Mahdi Nugroho SpAn menjelaskan anestesi spinal adalah suatu teknik anestesi di mana dokter akan membius hanya setengah badan.

Baca Juga

Tujuannya untuk operasi daerah abdomen bawah, dari perut sampai kaki. "Berbeda dengan epidural, kalau epidural penggunaan anestesinya lebih banyak dibanding spinal," ungkap dr Alfan kepada Republika.co.id, Ahad (22/1/2023).

Dokter Alfan menjelaskan prosedur anestesi spinal yang dilakukan dokter adalah menyuntikkan jarum di sela tulang belakang. Di situ akan menembus beberapa lapisan sampai nantinya masuk ke dalam ruang subarachnoid. Dalam ruang tersebut diinjeksikan anestesi lokal.

"Anestesi lokal itu akan memblok saraf-saraf yang ada daerah sekitarnya sampai ke bawah. Tergantung kebutuhan sampai level mana untuk mengatur berapa ketinggian tersebut," papar dr Alfan yang merupakan dokter anestesi sub spesialis anestesi obstetri ini.

Menurut dr Alfan, istilah gagal spinal (failed spinal) memang ada. Angka kejadiannya sekitar 17 persen, menurut jurnal medis. Penyuntikan dikatakan gagal andaikan jarum masuk ke ruang subarachnoid, obat berhasil dimasukkan, namun tidak bekerja.

Berbeda dengan ketika disuntik, namun dokter tidak mendapatkan ruangan subarachnoid. Saat jarumnya hendak masuk ke ruang subarachnoid, mungkin menabrak tulang dan terjadi berkali-kali.

"Ini yang harus diluruskan mengenai gagal spinal," jelas dokter yang praktik di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta itu.

Menurut dr Alfan, penyuntikan berulang bisa saja dilakukan. Namun, sampai sekarang belum ada panduan mutlak berapa kali maksimal penyuntikan dapat dilakukan. Karena itu, suntik spinal hingga lima kali pun masih mungkin terjadi.

"Tapi kalau tidak dapat ruangan itu masih dibolehkan andaikan manfaat spinal lebih tinggi daripada anestesi umum. Misalnya jika umum ada risiko yang lebih berat daripada spinal makanya intens melakukan sampai beberapa kali, berbeda dengan sudah dapat ruang subarachnoid namun tidak bekerja, makanya disuntik lagi," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement