REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari lalu sempat viral berita mengenai seorang ibu yang lumpuh usai suntik anestesi yang dilakukan berkali-kali menjelang operasi caesar. Benarkah suntik anestesi berulang bisa menyebabkan kelumpuhan?
"Lumpuh mungkin-mungkin saja, tergantung derajatnya," ujar dr Alfan Mahdi Nugroho SpAn dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN Cipto Mangunkusumo kepada Republika.co.id, Ahad (22/1/2023).
Dr Alfan mengilustrasikan terjadi cedera langsung akibat jarum, namun suntikannya sekali. Lukanya tentu akan kecil. Gejala yang muncul juga ringan, misalnya kesemutan di daerah tertentu.
"Seminggu-dua minggu hilang," jelas dr Alfan yang merupakan sub spesialis anestesi obstetri.
Akan tetapi, kalau suntikan berulang, itu dapat menyebabkan luka lebih besar di saraf atau di daerah saraf yang lebih vital komplikasinya lebih besar. Meski demikian, kalau tidak fatal biasanya akan sembuh juga dalam beberapa pekan sampai bulan.
Dr Alfan menjelaskan bila terkena pembuluh darah dan kemudian terjadi pendarahan di sekitarnya, setelah gejala muncul tidak ditangani dengan cepat, bisa saja memberikan luka permanen di daerah tersebut. "Jadi ya harus pintar-pintarlah melakukan, memonitor, lalu kalau gejala muncul harus di follow up, insya Allah sih semua bisa dikoreksi," paparnya.
Bahkan, menurut dr Alfan, ketika ada perdarahan atau infeksi, namun dideteksi dengan cepat, kemudian langsung dilakukan MRI dan diambil darah atau infeksi itu dibersihkan, biasanya pasien bisa kembali normal.
"Tapi kalau yang gawat itu kalau agak lama munculnya tidak terdeteksi, penanganannya terlambat," ujarnya.