REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sama seperti kanker-kanker lainnya, mendeteksi kanker ginjal lebih dini dapat memberikan peluang keberhasilan pengobatan lebih besar bagi pasien. Sayangnya, kanker ginjal jarang menunjukkan gejala berarti pada stadium awal.
"Pada stadium awal kanker ginjal, sebagian besar pasien tak mengalami gejala," ujar pakar kanker genitourinaria dr Sumanta Kumar Pal, seperti dilansir laman Eat This Not That, Selasa (24/1/2023).
Meski tak menunjukkan gejala di awal, ahli onkologi radiasi dr Rodney Ellis mengatakan, ada tujuh tanda peringatan yang patut dicurigai berkaitan dengan kanker ginjal. Berikut ini adalah ketujuh tanda tersebut:
1. Ada darah di urine
2. Menurun atau hilang nafsu makan
3. Lelah
4. Demam
5. Penurunan berat badan tanpa sebab
6. Nyeri persisten di bagian belakang pinggang
7. Nyeri panggul akibat adanya benjolan baru
Ahli bedah urologi dr Michael Johnson mengatakan, keberadaan darah pada urine dan nyeri panggul merupakan tanda kanker ginjal yang umum. Akan tetapi, kedua gejala ini umumnya muncul saat kanker ginjal sudah memasuki stadium lanjut.
"Sering kali hanya sedikit atau tak ada gejala yang muncul," kata dr Johnson.
Sebagai tambahan, beragam tanda peringatan terkait kanker ginjal tersebut juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain. Oleh karena itu, orang-orang yang mengalami gejala atau memiliki kekhawatiran terkait kanker ginjal sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis.
Kanker ginjal yang ditemukan sejak dini dan masih terlokalisasi hanya di ginjal memiliki peluang hidup yang tinggi, yaitu 93 persen, menurut dr Ellis. Namun, bila kanker sudah mengalami metastasis atau menyebar, dr Johnson mengatakan harapan hidup pasien bisa menurun hingga hanya 15 persen.
"Kanker ginjal menyebar dengan kecepatan yang berbeda (rerata 1-3 mm/tahun) namun bisa bertumbuh dengan cepat," ujar dr Johnson.
Cara menemukan kanker ginjal lebih dini
Saat ini, belum ada alat skrining yang efektif untuk kanker ginjal. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dianjurkan oleh dr Johnson adalah berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin bila mengalami gejala kanker ginjal.
Dr Pal mengatakan, serangkaian tes dapat diberikan kepada pasien yang menunjukkan gejala atau dinilai berisiko tinggi terhadap kanker ginjal. Tes ini berupa pemeriksaan fisik, tes darah, tes analisis urine, dan biopsi untuk memeriksa jaringan yang dicurigai dengan lebih lanjut.
Tak jarang, kanker ginjal ditemukan lebih awal secara tak sengaja ketika pasien sedang melakukan pemeriksaan untuk masalah kesehatan lain. Misalnya, saat pasien melakukan tes pencitraan perut, tes darah, tes urine, untuk keperluan lain.
"Deteksi dini merupakan kunci untuk mendapatkan hasil yang optimal, karena itulah tanda-tanda peringatan (kanker ginjal) tak boleh diabaikan," ujar dr Pal.
Upaya yang lebih baik dari mendeteksi dini kanker ginjal adalah menekan risikonya. Menurut dr Pal, sebagian faktor risiko dari kanker ginjal memang tak bisa dimodifikasi. Salah satu contohnya adalah riwayat kanker ginjal di keluarga.
Namun, ada cukup banyak faktor risiko kanker ginjal lain yang bisa dimodifikasi dan diperbaiki melalui perubahan gaya hidup. Beberapa perubahan gaya hidup yang dianjurkan Dr Pal adalah menghindari kebiasaan merokok, menjaga atau mengelola tekanan darah, memperbanyak olahraga, dan menyantap makanan bergizi.
Selain itu, dr Pal memperingatkan bahwa paparan terhadap kadmium yang biasa ditemukan dalam baterai, bahan las, serta cat juga bisa meningkatkan risiko kanker ginjal. Oleh karena itu, informasi ini sebaiknya diberitahukan ke dokter saat sedang berkonsultasi.
"Saya juga merekomendasikan untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru secara umum," ujar dr Johnson.
Hal senada juga diungkapkan oleh dr Ellis. Menurut dr Ellis, cara terbaik untuk menurunkan risiko kanker ginjal adalah menerapkan gaya hidup sesehat mungkin, seperti mengelola tekanan darah, mencegah obesitas, menerapkan pola makan sehat, menjauhi rokok, dan rutin berolahraga.
"Bila Anda perokok, lakukan usaha terbaik Anda untuk berhenti secepat mungkin, karena (merokok) itu juga faktor penyumbang utama," ujar dr Ellis.