REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Field trip merupakan kunjungan wisata atau kunjungan yang dapat menunjang pengetahuan anak melalui pembelajaran di luar kelas dengan mendatangi beberapa destinasi yang telah ditentukan. Tujuan dari kegiatan ini mengajak murid untuk refreshing sejenak dari kegiatan di sekolah, dan menghindari murid dari rasa bosan belajar di kelas. Field trip tidak hanya sekedar bersenang-senang, tetapi juga ingin memberikan pelajaran dan pengalaman yang menyenangkan.
Berdasarkan tujuan itu, SD Islam Al-Iman, Bogor, melaksanakan kegiatan Field Trip ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada hari Rabu, 18 Januari 2023. Kegiatan ini diikuti seluruh siswa SD kelas 1-6 yang berjumlah 316 orang dan didampingi oleh wali kelas dan guru mapel.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan didampingi oleh guru-guru pendamping sesuai wahana yang dituju. Kelas 1 dan 2 berkunjung ke Museum Komodo & Taman Reptil dan Museum Keprajuritan; kelas 3 dan 4 mengunjungi Taman Burung dan Museum Penerangan; dan kelas 5 dan 6 mendatangi Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (science center) dan Museum Penerangan.
Kepala SD Islam Al-Iman, Ai Nurhasanah dalam sambutannya mengungkapkan kepada seluruh siswa agar bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik karena sangat banyak pengalaman dan ilmu yang akan dipelajari. "Saya berharap anak-anakku semua bisa fokus mengikuti kegiatan ini dan bergembira karena banyak ilmu yang akan kalian dapatkan. Jangan lupa aturan-aturan ketika masuk di lokasi, dan mendengarkan Bapak dan Ibu guru selama berada di lokasi. Semoga kegiatannya berjalan tertib dan lancar," ujar Bunda Ai, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, ia berpesan kepada guru pembimbing agar memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi dan bereksplorasi. “Jadikan kegiatan fiel dtrip ini menjadi pengalaman yang luar biasa bagi murid. Jadikan sebagai jembatan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mencintai budaya Indonesia,” tegasnya.
Peserta field trip berangkat sekitar pukul 07.35 menuju TMII. Terlihat pemandangan yang mengharukan sesaat sebelum keberangkatan. Ekspresi senang bercampur sedih nampak pada wajah orang tua murid melepas sang buah hati tercinta. Sebaliknya, keceriaan dan senda gurau sesama murid sejak keberangkatan semakin menambah semarak perjalanan. Mereka asyik mengobrol sambil berbagi camilan, mengomentari hal yang menarik perhatian di sepanjang jalan, dan sesekali bersorak menyapa teman-teman kelompok lain ketika bus mereka berhampiran.
Sekitar pukul 09.05 peserta tiba di lokasi dan langsung menuju museum dan taman yang menjadi destinasi pertama. Lebih kurang satu jam berada di satu museum didampingi pemandu wisata, peserta melakukan pembelajaran melalui eksplorasi, pengamatan, bermain, berinteraksi dengan satwa, dan mencoba berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan.
Murid sangat antusias melakukan beragam kegiatan di lokasi field trip yang baru pertama kali dilaksanakan setelah dua tahun terkendala situasi pendemi yang melanda Indonesia. “Murid senang merasakan pembelajaran langsung, selain menambah pengetahuan juga memberikan pengalaman yang berkesan,” ujar Bunda Ai.
Selesai kunjungan ke museum dan taman, seluruh peserta berkumpul di areal Istana Anak untuk istirahat, shalat zuhur, dan makan siang. Selanjutnya siswa menuliskan pada lembar kerja tentang pengetahuan yang dipalajari, menceritakan pengalaman dan perasaannya.
Ketua panitia field trip, Muhammad Alwi mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh orang tua, yayasan, kepala sekolah, dan guru-guru yang telah membantu sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik dan lancar. "Alhamdulillah, kegiatan field trip berjalan lancar, anak-anak sangat senang, dan antusias mengikuti kegiatan mengingat selama dua tahun di masa pandemi tidak ada field trip. Tahun ini mereka bisa belajar di luar kelas melalui pengalaman langsung yang bertempat di TMII,” ujarnya.
Hujan yang tiba-tiba mengguyur kawasan TMII sore itu mengakhiri kegiatan field trip. Tebersit rasa tidak puas karena acara bebas berjalan kaki keliling anjungan urung dilaksanakan. Walaupun terlihat lelah tapi sebagian murid merasa ingin berlama-lama menikmati kebersamaan bersama teman-teman dan guru-guru di luar sekolah. Di sela-sela gerimis murid dan guru berjalan beriringan menuju parkiran bus yang akan membawa mereka pulang dengan sejuta cerita dan kenangan.
Di dalam Kurikulum Merdeka terkandung teori konstruktivisme. Sesuai dengan namanya, konstruksi berarti membangun, siswa dapat belajar dengan bebas dari pengalamannya dan membangun pengetahuannya untuk kemudian dikembangkan dengan bimbingan guru.
Sebagai tindak lanjut kegiatan field trip, pada hari Jumat, 20 Januari 2023, murid-murid SD Islam Al-Iman diberi kesempatan untuk menceritakan pengalamannya dan menuangkan pengalamannya dalam gambar agar menjadi siswa lebih kreatif dan imajinatif. Secara bergantian setiap kelas tampil di depan teman-teman dan guru menceritakan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh.
Ai Nurhasanah, kepala SD Islam Al-Iman mengutarakan bahwa kesempatan untuk mempresentasikan karya dapat memberikan dorongan pada murid agar mereka lebih yakin kepada diri sendiri sehingga berani menghadapi masalah dan berani mengambil keputusan. “Murid diberi kesempatan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk visual berdasarkan pengalaman sendiri agar bisa memperluas pengetahuan mereka dan belajar merangkai gagasan untuk dikemukakan,” pungkasnya.