REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sarapan sangat penting sebagai sumber energi untuk memulai aktivitas. Namun, jika usia Anda sudah di atas 50 tahun, ada beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan.
Misalnya, memasukkan gula dalam menu sarapan karena akan meningkatkan gula darah. Sarapan dengan menu manis bukanlah satu-satunya hal yang perlu Anda hindari jika sudah memasuki usia 50 tahun. Terlebih, jika Anda ingin menurunkan berat badan.
Berikut beberapa kebiasaan yang perlu Anda hindari, seperti dikutip laman Eat This, Rabu (25/1/2023):
1. Tidak konsumsi buah atau sayur
Menurut studi yang diterbitkan oleh British Medical Journal Open, makan lebih banyak produk khususnya buah menyebabkan penurunan lemak perut pada wanita berusia antara 35-69 tahun. Selain itu, ulasan yang diterbitkan di Nutrients menemukan mengonsumsi lebih banyak porsi sayuran setiap hari dikaitkan dengan mengecilnya lingkar pinggang pada wanita.
2. Tidak makan protein
Ahli diet di Wellness Verge Melissa Mitri mengatakan, mengurangi protein dalam sarapan bukan ide yang baik. Sebab, protein dapat membuat Anda kenyang dan membantu mengendalikan nafsu makan sepanjang hari.
“Protein sangat penting untuk orang berusia di atas 50 tahun karena membantu mempertahankan massa otot tanpa lemak untuk metabolisme yang sehat,” kata Mitri.
3. Makan granola manis
Pakar gizi di University of Hawaii Prof Jinan Banna mengatakan granola sering mengandung banyak gula dibandingkan protein atau serat. Misalnya, Nature's Valley Dark Chocolate Granola memiliki delapan gram gula tambahan hanya dalam porsi seperempat cangkir dengan dua gram serat dan dua gram protein.
4. Tidak mendapat cukup serat
Banna menyebut saat tubuh sudah memasuki usia 50 tahun, penting untuk menerima serat yang cukup. Sebab, serat dapat membantu Anda mempertahankan berat badan dan memiliki sedikit kalori.
Seiring bertambahnya usia, metabolisme Anda kian melambat. Nah, serat makanan berfungsi meningkatkan metabolisme dan manajemen berat badan secara keseluruhan. Hentikan kebiasaan sarapan yang tidak mencukupi kebutuhan serat Anda.
5. Melewatkan sarapan
Terkadang, melewatkan sarapan mempunyai dampak positif jika Anda melakukannya sebagai bagian dari diet puasa intermiten. Namun, jika Anda harus pergi berjam-jam tanpa makan setelah bangun tidur, ini bisa berbahaya.
Menurut ahli diet di Balance One Supplements Trista Best, melewatkan sarapan bisa berdampak buruk pada kesehatan dan fungsi otak. “Ketika kadar glukosa turun ke tingkat yang sangat rendah, orang mengalami kabut otak, kelelahan, dan iritabilitas. Sarapan adalah cara untuk mencegah hal itu terjadi,” kata Best.
Beberapa hal lain yang perlu dihidari yakni hanya minum kopi, hanya mengonsumsi food bar yang kaya protein, dan mengonsumsi fast food.