REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan menemukan, semut dapat mendeteksi aroma kanker dalam urine. Beberapa jenis kanker ditemukan mengubah bau urine.
Setelah penelitian ekstensif, para peneliti menemukan bahwa serangga itu dapat mengetahui kapan penyakit tersebut ada. Dalam temuan peneliti, yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, mereka mengatakan semut dapat digunakan sebagai cara hemat untuk mengidentifikasi kanker pada pasien.
"Semut dapat digunakan sebagai bio detektor untuk membedakan individu sehat dan yang memiliki tumor. Mereka mudah dilatih, belajar dengan cepat, sangat efisien, dan tidak mahal untuk dipelihara,” kata penulis studi dari Sorbonne Paris Nord University di Paris, Prancis, Patrizia d'Ettorre dilansir Express, Kamis (26/1/2023).
Penelitian ini didasarkan pada studi sebelumnya oleh Profesor d'Ettorre dan rekan-rekannya, di mana mereka menunjukkan semut mampu mengendus sel kanker manusia yang tumbuh di laboratorium. Untuk studi terbaru, para peneliti memaparkan 70 semut (milik spesies yang dikenal sebagai Formica fusca) ke sampel urine dari tikus dengan dan tanpa tumor.
Setelah tiga kali percobaan, semut mampu membedakan antara bau urine tikus sehat dengan tikus pembawa tumor. Para peneliti mengatakan, ini karena semut memiliki sistem penciuman yang sangat sensitif. Profesor d'Ettorre menjelaskan, peneliti melatih semut dengan pembelajaran perkumpulan untuk mengasosiasikan bau kanker, dengan hadiah dan percobaan.
“Kami mendemonstrasikan semut dapat membedakan urine tikus sehat dari urine tikus yang mengandung tumor. Ini lebih mirip dengan situasi kehidupan nyata daripada menggunakan sel kanker yang dikultur,” ujar Profesor d'Ettorre.
Dia mengatakan, peneliti takjub dengan betapa efisien dan andalnya semut itu. Kini, para peneliti ingin melihat apakah semut dapat melakukan hal yang sama terhadap urine manusia.
Penelitian sebelumnya menunjukkan, anjing dapat mendeteksi kanker dari bau urine setelah dilatih untuk melakukannya. Ada juga perangkat elektronik yang dapat mendeteksi jenis kanker tertentu dari sampel urine, seperti kanker kandung kemih, payudara, atau prostat.