REPUBLIKA.CO,ID, JAKARTA -- Edukasi mengenai literasi finansial tak hanya perlu diberikan kepada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Literasi finansial yang baik dapat memungkinkan anak untuk menggunakan uangnya dengan lebih cermat dan bertanggung jawab.
Tim peneliti perilaku dari Cambridge University mengungkapkan, perilaku menggunakan uang sudah mulai terbentuk sejak anak memasuki usia prasekolah. Oleh karena itu, tim peneliti menganjurkan orang tua untuk mulai mengajarkan anak mengenai uang sejak anak berusia tiga tahun, seperti dilansir CNBC, Kamis (26/1/2023).
Hal serupa juga diungkapkan oleh psikolog dari Klinik Kancil Tebet, Jakarta Selatan, Ratih Zulhaqqi MPsi Psikolog. Ratih mengungkapkan, literasi finansial penting untuk diajarkan kepada anak.
Dahulu, orang tua mungkin banyak mengajarkan literasi finansial kepada anak lewat kebiasaan menabung. Menurut Ratih, hal ini juga perlu diimbangi dengan mengajarkan anak mengenai smart spending.
"Itu yang kayak-nya perlu dikenalkan kepada anak sejak dini, karena dari situ mereka akan belajar bagaimana menggunakan uang mereka secara cerdas," ujar Ratih kepada Republika.co.id, Rabu (25/1/2023).
Berkaitan dengan hal ini, ada beberapa trik yang bisa dilakukan orang tua untuk mengedukasi anak kecil soal uang. Berikut ini adalah lima trik di antaranya, seperti dilansir Merrill:
1. Ajarkan anak untuk membuat anggaran belanja dari uang jajan
Orang tua bisa memberikan anak-anak mereka uang jajan per satu pekan untuk anak bungsu, per dua pekan untuk anak praremaja, dan per bulan untuk anak remaja.
2. Ajak anak memahami manfaat menabung
Sebagai contoh, bila anak menginginkan sebuah mainan, orang tua bisa mengajak anak untuk menahan diri membeli banyak cemilan dan mulai menyisihkan uang tersebut untuk membeli mainan yang dia inginkan.
3. Beri kesempatan kepada anak untuk mendapatkan uang tambahan
Sebagai contoh, anak berkesempatan untuk mendapatkan uang jajan tambahan bila mereka membantu orang tua membersihkan jendela rumah atau hal lain di luar pekerjaan rumah rutin. Mengajarkan anak bahwa uang harus didapatkan lewat bekerja dapat membantu anak untuk lebih mengontrol diri dalam membelanjakan dan menyimpan uang.
4. Perkenalkan filantropi pada anak
Hal ini penting dilakukan agar anak memahami bahwa uang bukan hanya bisa digunakan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkan. Orang tua bisa mengajak anak untuk memilih isu apa yang ingin mereka dukung dengan uang mereka. Sebagai contoh, menyumbangkan donasi untuk shelter hewan.
5. Berikan pembelajaran
Bila anak langsung menghabiskan seluruh uang jajannya, tahan dorongan untuk memberikan lebih banyak uang jajan kepada anak. Orang tua perlu bersikap lebih tegas dan memberikan uang jajan berikutnya di waktu yang telah disepakati.
Konsekuensi negatif bisa menjadi pembelajaran berharga bagi anak. Jangan lupa untuk tetap membimbing anak mengenai cara mengatur keuangan yang lebih baik agar mereka mampu membuat keputusan yang lebih cermat mengenai uang mereka.