Sabtu 28 Jan 2023 00:12 WIB

Anak Lahir Terlanjur Stunting Bisa Pulih Asalkan Lakukan Ini

Anak stunting masih bisa dikejar selama masih di bawah usia 2 tahun

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Pencegahan stunting penting dilakukan sebelum anak lahir. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Pencegahan stunting penting dilakukan sebelum anak lahir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak yang lahir dengan kondisi mengalami kekerdilan (stunting) masih bisa pulih dan dikejar pertumbuhannya. Caranya dengan menyiapkannya di fase 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Tim Stunting Universitas Yarsi, dokter Yusnita menjelaskan, salah satu ukuran stunting adalah panjang anak ketika lahir. "Anak-anak yang lahir dengan panjang 48 sentimeter (cm) termasuk stunting," ujarnya, ditulis Jumat (27/1/2023).

Oleh karena itu, ia meminta pencegahan dilakukan sejak perempuan hamil. Bahkan, harus disiapkan sejak remaja, pada saat hamil juga mempersiapkannya sehingga pada saat lahir tidak berisiko stunting.

Kalaupun sudah lahir terlanjur stunting, ia menyebutkan umur yang krusial adalah di 1.000 HPK. Artinya itu saat perempuan ini hamil kemudian sampai sang anak berusia 2 tahun.

Ia mengungkap penelitian menyebutkan bahwa anak-anak stunting di bawah 2 tahun kemudian pertumbuhannya diupayakan supaya tinggi tubuhnya bisa terkejar hingga sebelum 2 tahun maka dia bisa kembali ke normal. Baik pertumbuhan fisiknya maupun pertumbuhan tumbuh kembang kognitifnya bisa sama seperti anak-anak yang tidak stunting.

"Tetapi kalau sudah lebih dari 2 tahun maka kemungkinan untuk mencapai tinggi yang sama dengan anak yang tidak stunting akan lebih rendah. Jadi, agak sulit kembali ke normal," ujarnya.

Artinya, dia melanjutkan, tinggi anak yang stunting dan tidak bisa terkejar fase 1.000 HPK nya maka tingginya tidak akan tercapai seperti anak yang normal. Tetapi untuk kognitifnya masih bisa diselamatkan. Syaratnya, dia melanjutkan, asupan makanannya yang baik dan ada stimulasi untuk pertumbuhannya, misalnya stimulasi bermain, stimulasi untuk motorik kasar, hingga motorik halus.

"Kuncinya adalah memastikan on the track lagi sebelum 2 tahun. Kalau sudah terlanjur 2 tahun maka pastikan selain asupan makanan yang lebih baik, dia juga dapat stimulasi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement