Selasa 31 Jan 2023 08:10 WIB

Studi: Petugas Kesehatan Alami Tekanan Mental Lebih Tinggi Setelah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 tidak saja berdampak pada ekonomi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang tenaga medis meninggalkan bagian kamar mayat sebuah rumah sakit sementara seorang lainnya baru saja memasuki premis di Shanghai, China, 13 Januari 2023. Pandemi Covid-19 juga memengaruhi kesehatan fisik maupun mental tenaga kesehatan.
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Seorang tenaga medis meninggalkan bagian kamar mayat sebuah rumah sakit sementara seorang lainnya baru saja memasuki premis di Shanghai, China, 13 Januari 2023. Pandemi Covid-19 juga memengaruhi kesehatan fisik maupun mental tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga memengaruhi kesehatan fisik maupun mental. Para ilmuwan belum lama ini mempelajari dampak psikologis dari pandemi ini terhadap petugas kesehatan, pasien rawat jalan, dan populasi umum di beberapa bagian Asia Selatan.

Tim dari National Cheng Kung University (NCKU) menemukan bahwa pemberlakuan karantina wilayah (lockdown), yang diperlukan untuk menekan penyebaran virus, sebagian besar telah mengubah gaya hidup dan perilaku sosial masyarakat. Perubahan ini terkait dengan tekanan psikososial mereka.

Baca Juga

Faktanya, petugas kesehatan, yang telah berada di garis depan selama pandemi, sangat terpengaruh. Untuk memahami dampak psikososial dari pandemi, tim peneliti membandingkan tekanan psikologis dan perilaku perlindungan antara petugas kesehatan Taiwan dan pasien rawat jalan serta sampel dari populasi umum di Hong Kong.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement