REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes tidak hanya menghantui orang dewasa namun juga mengintai anak-anak. Menurut Data WHO pada 2022, frekuensi diabetes meningkat di seluruh dunia.
Penelitian menunjukkan, anak-anak berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Ketua Pengurus Pusat IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso SpA (K), mengatakan, seiring waktu, diabetes dapat merusak jantung, pembuluh darah mata, ginjal, dan saraf; serta menyebabkan masalah kronis dan kematian dini.
Diabetes adalah penyakit tidak menular tetapi menjadi epidemi. Biasanya epidemi itu penyakit menular, namun ini penyakit tidak menular yang menjadi epidemi.
"Artinya kejadiannya meningkat pesat luar biasa diseluruh dunia, termasuk negara kita. Kalau melihat epidemi penyakit tidak menular, berarti ada sesuatu yang salah mungkin dalam gaya hidup," ujar dr Piprim, Rabu (1/2/2023).