REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu peranan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga stabilitas harga dan inflasi, khususnya bahan pokok mengendalikan pasar. Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Suhardi Duka, menyoroti peranan Bapanas itu.
Sebab, ia mengatakan, di lapangan sendiri pada kenyataannya masih saja terdapat mafia-mafia pangan yang mampu menguasai persediaan. Sedangkan, Bapanas dalam mengendalikan pasar masih mengandalkan gudang-gudang yang dimiliki Bulog.
Untuk itu, Suhardi meminta Bapanas untuk dapat membuat kebijakan-kebijakan yang tepat. Lalu, mengalokasikan anggaran serta memanfaatkan Bulog dan ID Food secara lebih maksimal untuk mengurangi peranan dan mengatasi permasalahan mafia pangan.
Sebab, ia mengingatkan, ketika Bapanas dapat menguasai produksi sampai 60 persen ke atas, bisa saja kita mengendalikan pasar. Kemudian, Suhardi menekankan, jika bisa menguasai pergudangan, bisa menguasai produksi, bisa mengendalikan pasar.
Tapi, jika cuma mengendalikan 10 persen dan cuma mengandalkan gudang-gudang yang dimiliki Bulog, masih belum terlihat cara Bapanas mengendalikan pasar. Suhardi menyayangkan, Bapanas masih belum mampu menguasai persediaan dan produksi.
Sampai saat ini, Suhardi berpendapat, yang masih menguasai persediaan tidak lain masih mafia pangan. Karenanya, ia berharap, Bapanas ke depannya dapat mengatasi permasalahan itu, bahkan mampu berhadapan dengan mafia-mafia pangan tersebut.
"Komisi IV sebenarnya mengharapkan saudara bisa berhadapan dengan mafia pangan itu, kalahkan dia, di sini peranan saudara badan pangan nasional," kata Suhardi dalam RDP bersama Ka Bapanas, Dirut Perum Bulog, Dirut ID Food, Selasa (31/1/2023).
Komisi IV, lanjut Suhardi, meminta Badan Pangan Nasional untuk membuat kebijakan dan mengalokasikan anggaran yang tepat. Yang mana, memang nantinya bisa benar-benar digunakan untuk menghadapi mafia-mafia pangan secara apple to apple.
Kemudian, mampu memanfaatkan ID Food, Bulog dan elemen-elemen lain. Termasuk, kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan pangan dan lebih sejahterakan petani, sehingga tidak terus miskin, tapi di sisi lain mafia-mafia terus kaya.
"Ini yang kita hadapi sekarang, bangsa sekarang, petani miskin terus tapi mafia kaya. Sekarang kurangi peranan mafia pangan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita, di situ saya harapkan kehadiran Bapanas, Bulog dengan ID Food," ujar Suhardi.