Kamis 02 Feb 2023 19:30 WIB

Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Mabuk Kendaraan

Mabuk kendaraan terjadi ketika ada konflik di antara panca indera kita.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Mabuk perjalanan dapat menyerang dengan cepat, membuat seseorang berkeringat dingin dan merasa ingin muntah/ilustrasi.
Foto: Unsplash
Mabuk perjalanan dapat menyerang dengan cepat, membuat seseorang berkeringat dingin dan merasa ingin muntah/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin mengalami mabuk kendaraan saat melakukan perjalanan. Tak hanya saat di kendaraan, mabuk kadang juga terjadi saat naik wahana di taman bermain. Sebenarnya, apa yang terjadi pada tubuh ketika mengalami itu?

Menurut penjelasan Web MD, mabuk kendaraan terjadi ketika ada konflik di antara indera. Mata melihat satu hal, otot merasakan hal lain, dan telinga bagian dalam merasakan hal lain. Masalahnya, otak tidak dapat menerima semua sinyal campuran tersebut. Itu sebabnya seseorang akhirnya merasa pusing dan mual.

Baca Juga

Telinga bagian dalam punya fungsi membantu mengendalikan rasa keseimbangan, tepatnya bagian dari jaringan yang disebut sistem vestibular. Sistem inilah yang mengirimkan informasi tentang apa yang terjadi di sekitar ke otak, juga memberi tahu otak apakah seseorang sedang berdiri atau berbaring.

Otak selanjutnya menyerap semua data ini, yang biasanya menyatu dan masuk akal. Namun, terkadang otak mendapat sinyal yang membingungkan. Di pesawat terbang, misalnya, penumpang merasa seperti sedang bergerak, tetapi mata memberi tahu otak bahwa Anda tampaknya tidak pergi ke mana pun.

Kebalikannya juga benar. Setelah perjalanan laut yang panjang, Anda bisa berdiri diam di tanah kering tapi tetap merasa seperti sedang bergerak. Hasilnya akan sama: mabuk perjalanan. Siapa pun bisa mengalami mabuk perjalanan, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak dan perempuan hamil. Kondisi ini tidak menular ke orang lain.

Mabuk perjalanan dapat menyerang dengan cepat, membuat seseorang berkeringat dingin dan merasa ingin muntah. Gejala umum lainnya termasuk pusing, peningkatan produksi air liur, kehilangan selera makan, dan kulit pucat. Beberapa orang mengalami sakit kepala, merasa sangat lelah, atau sesak napas.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement