REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Bagi kebanyakan orang, gejala mabuk perjalanan biasanya tidak berlangsung lama. Begitu seseorang terbiasa dengan situasinya, apakah itu goyangan perahu atau pergerakan kereta api, gejala akan mereda. Tetapi, jika mabuk perjalanan tidak lekas hilang, ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan seperti dilansir dari Web MD,Kamis (2/2/2023).
Pertama, seseorang perlu rileks. Temukan sesuatu untuk difokuskan, apakah itu menarik napas dalam-dalam atau menghitung mundur dari 100. Menutup mata juga dapat membantu. Cara lain yakni meihat objek yang stabil. Jika berada di atas kapal, lihatlah cakrawala. Jika berada di dalam mobil, lihat melalui kaca depan.
Sebaiknya, makan ringan sebelum bepergian, hirup udara segar, dan jangan merokok. Jika punya riwayat sering mabuk kendaraan, sebaiknya hindari membaca. Apabila menumpang pesawat terbang, pilih tempat duduk di area sayap, atau kabin dek atas jika naik perahu, dan kursi depan jika bermobil.
Pengobatan alami untuk meredakan mabuk kendaraan antara lain konsumsi jahe, makan peppermint, atau melakukan akupunktur dan akupresur. Beberapa orang mengatakan bahwa merangsang titik tertentu di bawah pergelangan tangan membantu meredakan rasa mual.
Apabila sudah mengupayakannya dan masih terganggu oleh mabuk perjalanan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Beberapa obat yang mungkin diresepkan adalah dimenhydrinate dan skopolamin. Obat lain termasuk cyclizine, meclizine, dan prometazin. Semuanya memiliki efek samping, termasuk mengantuk dan mulut kering.
Mabuk perjalanan biasanya hilang setelah perjalanan selesai. Tetapi, jika masih pusing, sakit kepala, muntah terus-menerus, merasakan gangguan pendengaran, atau nyeri dada, segera hubungi dokter.