REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Chatbot populer dari OpenAI, ChatGPT diperkirakan memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan di bulan Januari sejak diluncurkan dua bulan lalu pada November 2022. Pencapaian itu membuat ChatGPT sebagai aplikasi yang memiliki pertumbuhan tercepat dalam sejarah yang tercatat dalam studi UBS.
Laporan yang mengutip data firma analitik Similarweb mengatakan rata-rata sekitar 13 juta pengunjung telah menggunakan ChatGPT setiap hari di bulan Januari, lebih dari dua kali lipat dibandingkan bulan Desember. “Dalam 20 tahun di dunia maya ini, kami tidak dapat mengingat peningkatan yang lebih cepat di aplikasi internet konsumen,” tulis analis UBS, dilansir Reuters, Kamis (2/2/2023).
Pencapaian ChatGPT melampaui pencapaian aplikasi lain. Menurut data dari Sensor Tower, aplikasi video pendek TikTok butuh waktu setidaknya sembilan bulan setelah peluncuran global untuk mendapatkan 100 juta pengguna. Sedangkan Instagram, butuh dua hingga setengah tahun.
Dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), ChatGPT mampu menghasilkan artikel, esai, lelucon, hingga puisi. Perusahaan yang menaungi ChatGPT, OpenAI merupakan perusahaan swasta yang didukung oleh Microsoft Corp.
Pada Kamis, OpenAI mengumumkan biaya langganan bulanan 20 dolar AS yang akan menyasar pada pengguna Amerika Serikat (AS). Paket langganan akan memberikanlayanan yang lebih stabil dan cepat serta kesempatan untuk mencoba fitur baru terlebih dulu.
Analis percaya peluncuran viral ChatGPT akan memberi OpenAI keunggulan penggerak pertama dibandingkan perusahaan AI lainnya. Perusahaan mengatakan pendapatan berlangganan akan membantu menutupi biaya komputasi. Bulan lalu, Microsoft mengumumkan investasi multi miliar dolar AS di OpenAI dalam bentuk uang tunai dan penyediaan komputasi awan.