Jumat 03 Feb 2023 20:03 WIB

Demi Metaverse, Meta Rela Habiskan 1 Miliar dolar AS

Peningkatan pendapatan iklan dan aplikasinya tidak menutupi penurunan sebelumnya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Mark Zuckerberg terus berusaha keras untuk membesarkan proyek Metaverse/ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/META HANDOUT
Mark Zuckerberg terus berusaha keras untuk membesarkan proyek Metaverse/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meta merilis laporan keuangan kuartal terakhir untuk tahun 2022. Pendapatan Meta sedikit melebihi ekspektasi analis. Namun, raksasa teknologi itu belum sepenuhnya pulih dari masa sulitnya selama 12 bulan terakhir.

Setelah laporan keuangan rilis, nilai saham Meta melonjak lebih dari 17 persen. Ini menandakan kepercayaan baru dari investor.

Baca Juga

Meskipun pendapatan Meta melebih ekspektasi analis, tetapi jumlahnya masih turun satu persen jika dibandingkan tahun 2021. Peningkatan pendapatan iklan dan pendapatan dari aplikasinya tidak menutupi penurunan dari tahun sebelumnya.

Awal 2023 dan tahun 2022 menjadi masa yang sulit bagi Meta. Pada kuartal kedua tahun lalu, Meta melaporkan penurunan pendapatan pertamanya dalam sejarah perusahaan, turun satu persen.

Kemudian, pada kuartal ketiga tahun lalu, perusahaan menghadapi penurunan pendapatan lagi, sekitar empat persen lebih rendah dari kuartal yang sama di tahun 2021. Dengan pendapatan yang buruk berturut-turut, Meta kehilangan sekitar 700 miliar dolar AS nilai pasar antara Oktober 2021 dan Oktober 2022.

Selama musim panas, perusahaan mengumumkan pemberhentian kontrak dengan kantor berita dan tidak lagi membayar konten berita di Facebook. Lalu pada November 2022, untuk pertama kalinya, CEO Meta Mark Zuckerberg memberlakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massa sekitar 11 ribu karyawan.

Di tengah gempuran tantangan ini, Zuckerberg terus berusaha keras dalam proyek metaversenya. Dalam tiga kuartal pertama tahun 2022, Meta telah menghabiskan lebih dari 9,4 miliar dolar AS pada "Reality Labs" perusahaan, yaitu kelompok orang yang bertanggung jawab atas kekacauan yang tampak di metaverse.

Seiring berjalannya waktu, tingkat pengeluaran pada VR semakin meningkat. Perusahaan kehilangan 4,28 miliar dolar AS pada Reality Labs-nya dalam tiga bulan terakhir tahun 2022 dibandingkan dengan kerugian sekitar 3,67 miliar dolar AS dalam tiga bulan sebelumnya.

Dikutip Gizmodo, Jumat (3/2/2023), pada tahun 2023, perusahaan mengharapkan total pengeluarannya lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Namun, Meta tidak menentukan apakah itu berarti akan mundur dari pengeluaran metaverse.

Dalam upaya untuk menenangkan investor pada bulan November, Zuckerberg mengatakan WhatsApp dan Messenger akan menjadi titik fokus perusahaan di masa depan untuk meningkatkan pendapatan. Namun, pendapatan aplikasi perusahaan belum menunjukkan telah menjadi mesin uang. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement