Sabtu 04 Feb 2023 14:03 WIB

Gatot Subroto, Mahasiswa Indonesia Dijamu Raja Charles di Istana Buckingham

Pegawai Kemenkeu Gatot Subroto dijamu Raja Charles III di Istana Buckingham, London.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Erik Purnama Putra
Mahasiswa S3 University College London asal Indonesia, Gatot Subroto bersalaman dengan Raja Charles.
Foto: Dok Doctrine UK
Mahasiswa S3 University College London asal Indonesia, Gatot Subroto bersalaman dengan Raja Charles.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa S3 asal Indonesia yang sedang kuliah di Inggris, Gatot Subroto, diundang dan dijamu oleh Raja Charles III di Istana Buckingham, London. Gatot diundang karena dinilai berperan dalam peningkatan komunitas akademik Asia Tenggara di Inggris. Jamuan digelar Kerajaan Inggris untuk memperingati hubungan kerja sama Brisith East and South-East Asian Communities.

"Raja Charles III menilai komunitas Asia di Inggris memiliki peran penting dalam membangun hubungan kerja sama. Para pemimpin komunitas Asia ini dianggap punya kontribusi besar di bidang masing-masing. Ini merupakan sebuah kehormatan untuk saya," ujar Gatot dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (4/2/2023).

Pada persamuhan yang digelar Kamis (2/2/2023) tersebut, Keluarga Kerajaan Inggris mengundang sekira 300 tokoh muda dan pemimpin komunitas di Asia Timur dan Asia Tenggara. Mereka antara lain Pangeran Selangor Malaysia, Model internasional Alexa Chung, dan Youtuber Korean Englishman Joshua Carrot.

Gatot mengatakan, undangan perjamuan tersebut merupakan suatu apresiasi yang diberikan Kerajaan Inggris kepada para pemuda yang telah berkontribusi terhadap pengembangan komunitas masyarakat di Inggris. Gatot merupakan pendiri dan Ketua Doctoral Epistemic of Indonesian in the United Kingdom (Doctrine UK).

Organisasi independen tersebut merupakan wadah bagi para mahasiswa S3 asal Indonesia yang sedang menempuh studi di Inggris. Organisasi itu baru mengancik usia dua tahun, namun jumlah anggotanya terus bertambah. Semula anggotanya hanya 50 orang, kini mencapai hampir 400 mahasiswa S3 asal Indonesia yang sedang belajar di berbagai perguruan tinggi di Inggris.

Doctrine UK memiliki 21 klaster atau kelompok diskusi antar anggota. Antara lain kelompok diskusi ekonomi, sosial politik, budaya, ilmu teknik, pendidikan, studi lingkungan, dan diskusi multidisiplin ilmu. Tiap kelompok diskusi aktif menggelar diskusi dan berbagi ilmu yang mereka peroleh dari universitas di Inggris untuk masyarakat luas.

Gatot sebelumnya merupakan Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPIUK) periode 2020-2021. Pada 2021, ia juga menginisiasi pembentukan Tax Centre Indonesia pertama di luar negeri, yaitu Indonesian Tax Centre in the United Kingdom (Intack-UK).

Saat ini, Gatot sedang menempuh pendidikan doktoral bidang Organisasi dan Manajemen di University College London, yang merupakan universitas terbaik kedelapan dunia. Di London, Gatot turut aktif dalam kepengurusan dan panitia pembangunan masjid Indonesian Islamic Centre (IIC). 

Pada Desember 2022, IIC berhasil mengumpulkan mengakuisisi properti di London yang akan dimanfaatkan sebagai Masjid Indonesia pertama di Inggris Raya. Gatot yang merupakan pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berharap mahasiswa S3 asal Indonesia di Inggris terus berkontribusi dalam pengembangan masyarakat melalui keahlian masing-masing.

Dia juga berpesan agar para mahasiswa yang mendapat beasiswa dari pemerintah RI agar segera kembali ke Tanah Air, setelah studinya selesai. "Sehingga dapat turut berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara," ujar Gatot.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement