Selasa 07 Feb 2023 08:53 WIB

Seluk-Beluk Strok Mini, Apa Itu dan Seberapa Bahayanya?

Strok mini rata-rata berlangsung lima sampai 10 menit.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Memahami lebih dalam soal strok mini. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Memahami lebih dalam soal strok mini. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan iskemik transien (TIA) bisa menjadi peringatan bahwa seseorang akan mengalami strok besar dalam waktu dekat. TIA disebut juga strok mini atau strok peringatan, yang dapat berlangsung kurang dari satu menit tetapi butuh perhatian medis segera. 

Meski cepat berlalu, strok mini bisa sangat berbahaya sebab dapat menjadi pendahulu dari strok besar. Sekitar satu dari lima orang yang mengalami strok mini dapat mengalami strok dalam waktu 90 hari jika tidak mendapatkan perhatian medis.

Baca Juga

Direktur medis strok di Cleveland Clinic Akron General, Ahmed Itrat, mengatakan strok mini memicu gejala sementara dari cedera neurologis yang timbul secara tiba-tiba. Kondisi itu juga bisa sembuh dengan sendirinya.

“Gejala-gejala ini mungkin mirip dengan apa yang dianggap strok, tetapi satu-satunya perbedaan adalah tidak menyebabkan cedera neurologis permanen,” kata Itrat.

Serangan iskemik transien alias strok peringatan terjadi dengan cepat, berlangsung dalam waktu singkat, dan tidak mengakibatkan kerusakan otak seperti yang terlihat pada strok berat. Namun, tidak berarti seseorang boleh mengabaikan serangan iskemik transien.

Direktur neurologi vaskular NYU Langone Hospital di Brooklyn, Brandon Giglio, meminta pasien menanggapi kondisi medis itu dengan serius. “Ini benar-benar pertanda bagi banyak orang untuk seseorang yang akan mengalami strok, bisa dalam 48 jam ke depan, atau tujuh, 30, 90 hari ke depan,” ujar Giglio.

Pakar neurologi strok di Vagelos College of Physicians and Surgeons, Universitas Columbia, Joshua Willey, menyoroti pemakaian istilah strok mini, yang seolah terkesan skalanya kecil. "Strok peringatan lebih tepat, menegaskan bahwa kondisi ini darurat," kata Willey.

Tanda-tanda serangan iskemik sementara sama dengan strok. Pasien bisa mengalami perubahan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan. Terjadi pula perubahan dalam penglihatan, seperti kabur, kehilangan penglihatan, atau penglihatan ganda.

Gejala lain yakni wajah terkulai atau senyum yang tampak tidak seimbang, kelemahan lengan di satu sisi tubuh, juga perubahan dalam ucapan, seperti kata-kata yang tidak jelas, serta sakit kepala hebat yang datang dengan cepat. Pasien disebut bisa mengalami salah satu atau gabungan dari gejala-gejala yang ada.

Strok mini rata-rata berlangsung lima sampai 10 menit. Ada yang mengalaminya kurang dari satu jam. Serangan peringatan juga bisa berlangsung 30 sampai 60 detik. Itu berarti tidak boleh menyepelekan nyeri lengan atau penglihatan kabur selama satu menit.

Apabila gejala muncul, jangan ragu untuk pergi ke instalasi gawat darurat terdekat. Begitu sampai di sana, beri tahu staf medis bahwa Anda merasa mungkin terkena strok peringatan. Berkomunikasi dengan perawat dan dokter secara efektif akan mengarah pada penanganan dan perawatan yang tepat.

Bagi yang merasa tidak nyaman pergi ke ruang gawat darurat, bisa menemui dokter atau ahli jantung sesegera mungkin, sebaiknya kurang dari 48 jam setelah strok peringatan. Selain berbicara dengan dokter, pasien bisa membuat beberapa perubahan gaya hidup. Misalnya, meningkatkan aktivitas fisik, berhenti merokok, mengubah pola makan, atau minum obat untuk kondisi tertentu seperti tekanan darah tinggi.

“Ada kebutuhan mendesak bagi masyarakat untuk memahami tanda dan gejala stroke, serta apa yang harus dilakukan,” kata Willey. Sayangnya, lanjut Willey, banyak orang menunggu terlalu lama untuk mencari pengobatan strok dan strok peringatan, dikutip dari laman Huffington Post, Selasa (7/2/2023).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement