Rabu 08 Feb 2023 07:05 WIB

Pakar Keuangan Sarankan tak Bayar Keperluan Berikut Pakai Kartu Debit Demi Alasan Keamanan

Kartu debit terhubung langsung ke rekening bank sehingga memudahkan peretasan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Transaksi yang sebaiknya tak dilakukan dengan kartu debit. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Transaksi yang sebaiknya tak dilakukan dengan kartu debit. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemajuan teknologi mengubah cara orang dalam melakukan pembayaran. Namun, menurut pakar keuangan, tidak semua transaksi perlu menggunakan kartu debit, salah satunya karena alasan keamanan ataupun kenyamanan.

Berikut empat transaksi yang sebaiknya tidak dibayar menggunakan kartu debit seperti dikutip dari Best Life, Rabu (8/2/2023):

Baca Juga

1. Mengisi bensin

CEO TopMobileBanks, Tim Doman, mengatakan, sebaiknya mulai kurangi kebiasaan menggunakan kartu debit di SPBU. Banyak pom bensin melakukan praotorisasi yang dapat mengakibatkan penangguhan sementara sejumlah besar dana pembeli.

"Jika Anda tidak memiliki cukup dana di akun Anda, hal ini dapat mengakibatkan overdraft (cerukan) dan penalti lainnya,” kata dia.

2. Bertransaksi di luar negeri

Ada banyak manfaat untuk menggesekkan kartu debit saat bepergian ke luar negeri. Selain menghindari biaya mahal yang terkait dengan pertukaran mata uang, Anda juga akan terhindar dari kehilangan uang tunai dalam jumlah besar.

“Namun, kurs konversi yang digunakan oleh ATM atau pedagang asing dapat menghasilkan nilai tukar yang lebih rendah," kata dia.

3. Tagihan berulang

Doman mengatakan, jika pembayaran berulang dilakukan menggunakan kartu debit, maka penangguhan sementara atau praotorisasi dapat ditempatkan di akun Anda. Hal ini berpotensi menyebabkan biaya cerukan atau dana tidak tersedia.

4. Pembelian daring

Doman menyarankan untuk tidak menggunakan kartu debit untuk pembelian daring, terutama di situs yang tidak dikenal atau memiliki reputasi yang dipertanyakan. Kartu debit terhubung langsung ke rekening bank, memudahkan peretas untuk mengakses dana jika informasi Anda disusupi. Ini juga dapat membuka risiko pelanggaran data atau pencurian identitas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement