Rabu 08 Feb 2023 19:54 WIB

Sakit Kepala Beda dengan Pusing, Waspada Jika Rasanya Seberat Ini

Sakit kepala terbagi dua, yakni primer dan sekunder.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Sakit kepala (ilustrasi). Sakit kepala parah dapat menjadi tanda strok.
Foto: Flickr
Sakit kepala (ilustrasi). Sakit kepala parah dapat menjadi tanda strok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang beranggapan bahwa sakit kepala sama saja dengan pusing. Padahal, keduanya sangat berbeda.

"Pusing adalah gangguan di mana rasa keseimbangan terganggu. Entah muter, terbalik-balik. Tapi kalau rasanya berat, seperti diikat, senat-senut, itu sakit kepala," jelas dokter spesialis saraf sekaligus Captain Neuro Care Kinik Pintar, dr Zicky Yombana, di Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga

Secara umum, sakit kepala dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak berbahaya, seperti klaster dan migrain.

Lain halnya dengan sakit kepala sekunder yang berbahaya. Contohnya sakit kepala yang menjadi gejala meningitis. Dr Zicky menyebut ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

"Pertama, sakit kepalanya bertambah berat. Contohnya minum obat warung satu biji mempan, terus ketika terjadi lagi, sudah tidak mempan. Kedua sering terjadi, tidak hilang-hilang," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement