REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang beranggapan bahwa sakit kepala sama saja dengan pusing. Padahal, keduanya sangat berbeda.
"Pusing adalah gangguan di mana rasa keseimbangan terganggu. Entah muter, terbalik-balik. Tapi kalau rasanya berat, seperti diikat, senat-senut, itu sakit kepala," jelas dokter spesialis saraf sekaligus Captain Neuro Care Kinik Pintar, dr Zicky Yombana, di Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2023).
Secara umum, sakit kepala dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak berbahaya, seperti klaster dan migrain.
Lain halnya dengan sakit kepala sekunder yang berbahaya. Contohnya sakit kepala yang menjadi gejala meningitis. Dr Zicky menyebut ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai.
"Pertama, sakit kepalanya bertambah berat. Contohnya minum obat warung satu biji mempan, terus ketika terjadi lagi, sudah tidak mempan. Kedua sering terjadi, tidak hilang-hilang," ujarnya.