Rabu 08 Feb 2023 21:16 WIB

Ruangan di Rumah Anda Lembap? Ini Risikonya Buat Kesehatan Keluarga

Tingginya kelembapan udara dapat memicu pertumbuhan bakteri dan jamur.

Rep: Setyanavidita L/ Red: Reiny Dwinanda
Aneka produk dehumidifier Sharp Indonesia. Dehumidifier dapat membantu mengontrol kelembapan di suatu ruang.
Foto: Dok Sharp Indonesia
Aneka produk dehumidifier Sharp Indonesia. Dehumidifier dapat membantu mengontrol kelembapan di suatu ruang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berada di lingkungan dengan kelembapan tinggi bisa membuat orang merasa lebih mudah stres. Secara geografis, Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi lautan dan berada dalam iklim tropis.

Sepanjang tahun, Indonesia hanya memiliki dua musim, yakni kemarau dan hujan. Saat musim hujan berlangsung, curah hujan yang bisa mencapai 15 hari dalam satu bulan.

Baca Juga

Hal ini kemudian berpotensi memberikan dampak negatif karena tingginya kelembapan udara. Tidak hanya pada masalah kesehatan pernapasan dan kulit manusia, namun juga dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.

Hal ini pun dapat merusak karpet, cat dinding, wallpaper, sepatu, tas, baju, hingga menimbulkan masalah kesehatan. Dr Abelina Dini Fitria menjelaskan, dari sisi kesehatan, ruangan lembap bisa memberikan banyak masalah pada kesehatan.

Hanya saja, gejala yang ditimbulkan bisa sangat ringan atau tidak langsung terasa. Dampak merugikan terhadap kesehatan ini bisa berlangsung dalam waktu lama.

"Berada di lingkungan dengan kelembapan tinggi, bisa membuat kita merasa lebih mudah stres, gerah, hingga insomnia," ujar jelas dr Abelina dalam acara launching produk Sharp Dehumidifier, di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Selain itu, ruangan dengan kelembapan udara yang tinggi juga tidak baik bagi para pemilik alergi. Kondisi ini sangat mudah memicu kambuhnya alergi.

"Alergi yang bisa timbul mulai dari gejala ringan seperti gatal-gatal, pilek hingga yang berat seperti asma," jelas dr Abelina.

Udara yang lembap ternyata juga sangat mendukung pertumbuhan dustmite (tungau debu rumah). Menurut dr Abelina, apabila dibiarkan, itu akan menimbulkan peradangan dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan kecantikan juga, seperti eksim dan ketombe.

Mengingat iklim sukar untuk dimodifikasi, dr Abelina menyarankan untuk mulai memperhatikan pentingnya berada di ruangan yang memiliki kelembapan ideal. "Ion negatif itu baik untuk mengendalikan pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur, sehingga berbagai potensi ancaman kesehatan itu bisa diminimalisir," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الْمَلَاِ مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰىۘ اِذْ قَالُوْا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ اَلَّا تُقَاتِلُوْا ۗ قَالُوْا وَمَا لَنَآ اَلَّا نُقَاتِلَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَدْاُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَاَبْنَاۤىِٕنَا ۗ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِالظّٰلِمِيْنَ
Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.” Nabi mereka menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga?” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” Tetapi ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 246)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement