Jumat 10 Feb 2023 16:40 WIB

Satu Lagi Manfaat Punya Anak: Menyusui Bisa Kurangi Risiko Terkena Kanker Payudara

Menyusui tidak hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk kesehatan ibu.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu menimang bayinya (Ilustrasi). Ibu dianjurkan untuk menyusui bayinya setidaknya 12 bulan. Menyusui juga bermanfaat untuk mencegah kanker payudara.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ibu menimang bayinya (Ilustrasi). Ibu dianjurkan untuk menyusui bayinya setidaknya 12 bulan. Menyusui juga bermanfaat untuk mencegah kanker payudara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah perdebatan soal childfree yang memanas akibat pernyataan Youtuber Gita Savitri Devi (Gitasav), sains justru mengungkap ada banyak manfaat memiliki keturunan bagi perempuan. Childfree berarti berumah tangga tanpa mendambakan kehadiran anak.

Menurut sains, memiliki bayi dan kemudian menyusuinya bermanfaat besar bagi ibu, terutama dalam mencegah kanker payudara. Pakar laktasi sekaligus profesor dan ketua Departemen Kesehatan Masyarakat di Baptist Health Sciences University di Amerika Serikat, Briana Jegier, mengungkap bahwa menyusui bermanfaat dalam menurunkan risiko kanker payudara.

Baca Juga

"Tubuh kita sangat keren, terutama dalam hal menyusui. Menyusui dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara," kata Jegier, seperti dilansir ABC 24, Jumat (10/2/2023).

Karenanya, Jegier menganjurkan agar para ibu baru untuk menyusui bayinya setidaknya selama 12 bulan. "Jika Anda memiliki tiga anak dan masing-masing hanya menyusui selama empat bulan, Anda telah mengurangi risiko kanker payudara," kata Jegier.

Perlindungan tersebut bahkan dapat bertahan hingga 30 tahun setelah menyusui terakhir seorang ibu. Mengapa itu bisa terjadi?

Jegier menjelaskan, pada perempuan, cara kerja menyusui untuk mengurangi risiko kanker payudara adalah dengan meluruhkan jaringan payudara. Pembengkakan dan perkembangan payudara selama kehamilan dan kemudian proses menyusui sebenarnya menarik beberapa jaringan payudara. Jaringan itu mungkin rusak atau memiliki DNA yang perlu diperbaiki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement