Sabtu 11 Feb 2023 04:00 WIB

Tes Risiko Umur Pendek: Seberapa Kuat Genggaman Tangan Anda?

Orang yang lebih lemah kekuatan genggamannya tampak alami penuaan dini.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Bergandengan tangan (Ilustrasi). Kelemahan genggaman atau cengkeraman tangan seseorang dapat menjadi tanda penuaan dini.
Foto: Max Pixel
Bergandengan tangan (Ilustrasi). Kelemahan genggaman atau cengkeraman tangan seseorang dapat menjadi tanda penuaan dini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beberapa tanda penuaan yang jelas terlihat, seperti keriput dan uban. Namun, ada juga petunjuk yang tidak dapat terlihat dengan mata, seperti genggaman yang terasa lebih lemah.

Genggaman lemah ini dapat ditandai dengan kesulitan membuka stoples, memutar gagang pintu, atau bahkan menjabat tangan seseorang. Kurangnya kekuatan cengkeraman bisa menjadi penanda risiko pendek usia.

Baca Juga

Peneliti menyebut bahwa setelah usia di atas 60 tahun, kekuatan cengkeraman dapat menurun hingga 25 persen. Kaitan kekuatan genggaman dengan usia harapan hidup terungkap lewat sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Cachexia, Sarcopenia, and Muscle.

Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang dengan kelemahan otot lebih tinggi risikonya terkena penyakit dan cenderung meninggal lebih awal daripada orang dengan otot yang lebih kuat. Akan tetapi, sampai sekarang, belum ada penjelasan yang pas untuk kaitan tersebut.

"Kami tertarik untuk mengeksplorasi hubungan biologis antara ukuran kekuatan, dengan konsekuensi negatif yang muncul selama proses penuaan, kata Mark Peterson, profesor kedokteran dan rehabilitasi medis University of Michigan di Amerika Serikat, dilansir Fox News, Jumat (10/2/2023).

Untuk penelitian tersebut, para peneliti mengevaluasi 43 ribu pria dan wanita yang berusia minimal 51 tahun dengan usia rata-rata 70 tahun. Setiap tahun selama rentang delapan tahun, para peserta mengunjungi laboratorium penelitian untuk memakai alat pengujian kekuatan otot yang disebut dinamometer, yang mengukur kekuatan cengkeraman.

Studi ini menemukan bahwa mereka yang memiliki genggaman yang lebih lemah menunjukkan percepatan usia metilasi DNA. Ini artinya, mereka menunjukkan tanda-tanda penuaan lebih cepat daripada mereka yang memiliki genggaman yang lebih kuat.

"Jika seseorang sudah memiliki cengkeraman yang lemah, berusaha membuat otot-otot itu lebih kuat tidak akan secara ajaib menambah tahun hidup mereka," kata dr Peterson.

Seperti yang dijelaskannya, kekuatan cengkeraman berkorelasi dengan kekuatan tubuh secara keseluruhan. Jadi, jika cengkeraman kuat, kemungkinan besar lengan, kaki, perut, dan bagian tubuh lainnya juga kuat.

Sebaliknya, seseorang dengan cengkeraman yang lemah cenderung juga akan memiliki kelemahan di area lain. Penting untuk melakukan semua hal dalam hidup untuk meningkatkan kekuatan tubuh secara keseluruhan.

Latihan kekuatan sangat penting untuk orang dewasa paruh baya dan orang dengan usia lebih tua karena mereka cenderung memiliki massa otot yang lebih sedikit. Untuk memperkuat cengkeraman seseorang, direkomendasikan untuk meremas stress ball sepanjang hari. Lebih baik dengan jenis yang ada sedikit pasir di dalamnya karena itu memberikan sedikit perlawanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement