REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi IV tengah mengembangkan budidaya ikan air tawar di Lombok Tengah. Upaya ini sejalan dengan peningkatan produksi perikanan budidaya guna menopang ketahanan pangan dan ekonomi daerah maupun nasional.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, mengatakan, untuk menopang ketahanan pangan dan menggerakan ekonomi di daerah, KKP dalam hal ini Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) terus melakukan akselerasi guna meningkatan produksi perikanan di daerah. Untuk itu, KKP mendorong daerah-daerah potensial seperti Lombok Tengah ini untuk dikembangkan budidaya ikan air tawarnya.
"Terdapat perputaran uang yang besar hingga mencapai triliunan rupiah di Desa Bunkate Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Tentunya ini merupakan capaian yang luar biasa untuk satu desa," ujar Haeru dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Haeru menyampaikan FAO memprediksi kebutuhan protein dunia akan meningkat hingga 70 persen pasalnya populasi dunia diperkirakan akan tumbuh lebih dari sepertiga hingga 2050.
Memiliki 17.504 pulau, lanjut Haeru, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan 6,4 juta kilometer persegi wilayah perairan dan zona ekonomi eksklusif, serta sumberdaya laut melimpah yang merupakan sumber pangan protein hewani dan peluang pekerjaan bagi jutaan masyarakat pesisir.
Pada kesempatan kali ini, KKP bersinergi dengan Komisi IV DPR yang membidangi Perikanan, Pertanian dan Kehutanan, akan terus mengembangkan dan meningkatkan sektor perikanan di daerah sebagai wujud dalam menjaga ketahanan pangan dan menggerakan ekonomi daerah. Adapun pengembangan perikanan budidayanya dengan melihat karakteristik dan potensi daerah masing-masing.
"Kami akan mengembangkan budidaya ikan air tawar di daerah Lombok Tengah ini,” tambah Haeru.
Haeru mengatakan KKP mempunyai program terobosan untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya, salah satunya adalah program Kampung Perikanan Budidaya. Program ini tujuannya selain menggerakan ekonomi di daerah, juga untuk ketahanan ekologi yaitu untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan menjaga komoditas bernilai ekonomi, serta menjaga komoditas-komoditas perikanan lokal dari kepunahan
"Pada 2022, KKP telah membangun 130 Kampung Perikanan Budidaya. Pada tahun kami akan membangun kembali kampung perikanan budidaya di beberapa lokasi. Salah satunya di sini di Lombok Tengah, terutama untuk komoditas perikanan air tawarnya,” ucap Haeru.
Haeru menyampaikan potensi lahan untuk pengembangan kolam budidaya ikan air tawar sangat luas. Selain itu, saat ini usaha budidaya ikan air tawar relatif mudah, bisa dengan berbagai macam media pemeliharaan. Selain lahan yang luas, juga didukung sumber daya manusia yang memadai. Oleh karenanya, Lombok Tengah ini sangat potensial untuk dikembangkan budidaya ikan air tawarnya.
“Sektor perikanan digadang-gadang menjadi tulang punggung sektor pangan dan roda penggerak ekonomi untuk daerah khususnya dan untuk nasional pada umumnya. Dengan usaha dan kerja keras kita semua, diharapkan itu bisa terealisasikan," kata Haeru.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Anggia Erma Rini, mengatakan Indonesia mempunyai potensi budidaya ikan tawar yang besar. Apabila digarap dengan serius potensi itu bisa menjadi solusi masalah ketahanan pangan dan lewat perikanan budidaya air tawar, ekonomi di daerah bisa lebih tumbuh.
“Kami di DPR sangat mendukung program-program yang dijalankan oleh KKP. Karena sektor perikanan punya potensi besar untuk terus dikembangkan sebagai solusi mengatasi ketahanan pangan nasional,” ucap Anggia.
Wakil Bupati Lombok Tengah, Nursiah mengatakan sangat berterima kasih kepada Komisi IV DPR dan KKP yang telah menyinergikan program KKP dengan dukungan bantuan untuk pengembangan budidaya ikan air tawar. Produksi ikan air tawar di Desa Bunkate, Lombok Tengah bisa mencapai 87 ton per bulan atau 1.044 ton per tahun.
"Dengan produksi yang cukup tinggi ini sudah dapat mendongkrak peningkatan perekonomian, meningkatkan pendapatan usaha budidaya ikan air tawar seperti di Desa Bunkate," ucap Nursiah.
Nursiah menambahkan ikan merupakan sumber pangan kaya protein yang sangat penting terlebih bagi ibu hamil dan balita, bisa cegah stunting. Pihaknya melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah, terus mendorong peningkatan konsumsi ikan dengan berbagai program kreatif. Seperti peningkatan budidaya ikan air tawar di Desa Bunkate.
"Ini bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan berprotein hewani. Melalui program pengembangan budidaya ikan air tawar, ucap Nursiah, terlihat kenaikan tingkat konsumsi ikan yang signifikan di Lombok Tengah," kata Nursiah.