REPUBLIKA.CO.ID, NABIRE -- Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas mengatakan bahwa Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) di Kabupaten Nabire provinsi Papua Tengah sampai saat ini belum dapat anggaran untuk kebutuhan sarana dan prasarana, untuk itu ia pun segera menyampaikan aspirasi tersebut ke Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal).
“Iya jadi belum dapat anggaran, karena statusnya dari Posal (Pos TNI AL) sekarang naik jadi Lanal tipe D, tapi luar biasa Mayor Tedju yang sudah mengkondisikan anggotanya dengan berbagai macam keterbatasan,” katanya saat diwawancarai di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Jumat, (24/2/2023).
Legislator Fraksi Partai Gerindra itu menjelaskan bahwa pulau-pulau terluar Indonesia haruslah mendapat perhatian alokasi anggaran untuk membangun kekuatan pertahanan terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
“Saya berharap ada dukungan transportasi laut untuk menunjang mobilitas agar maksimal, karena mereka bergerak dari Pos ke Pelabuhan dan sebaliknya. Saya juga berikan apresiasi kepada Komandan Lanal Nabire yang telah mengkondisikan tempat ini dengan anggota kurang lebih ada tujuh orang,” tambahnya.
Legislator asal Papua itu mengungkapkan bahwa memang tidak mudah jadi tentara karena komandan-komandannya harus punya kreativitas tinggi untuk bisa membangun postur pertahanan di daerah-daerah pesisir dengan kebutuhan organisasi yang tinggi.
Dikesempatan yang sama, Komandan Lanal Nabire Mayor Tedju mengatakan bahwa sesuai dengan tugas dan fungsi TNI AL sebagai prajurit perairan laut yang paling pokok adalah kebutuhan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan patroli dan pengawasan di laut.
“Sampai saat ini memang kami belum mendapatkan dukungan karena memang ini perubahan status dari Posal menjadi Lanal tipe D walaupun demikian kami tidak bisa hanya menunggu, tetapi kami juga bekerja sama dengan instansi terkait sehingga tugas pokok itu bisa berjalan dan lancar,” ujar Tedju.