REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Januari 2023 mencapai 22,31 miliar dolar AS atau naik sebesar 16,37 persen dibandingkan pada Januari 2022. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan ekspor pada sektor migas dan nonmigas, yang masing-masing meningkat sebesar 65,03 persen (yoy) dan 13,97 persen (yoy).
Kinerja positif di bidang ekspor tentu tak terlepas dari peran Bea Cukai dan pemerintah daerah dalam mendukung pelaku usaha untuk ekspor. "Bea Cukai bersama dengan pemerintah daerah setempat telah melakukan koordinasi, sosialisasi, dan asistensi kepada pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang berorientasi untuk ekspor. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Banjarnegara, Lamongan, Banyuwangi, dan Indragiri Hulu," ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana.
Di Banjarnegara, Bea Cukai Purwokerto bersama Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menggelar lokakarya kreatif, pada Rabu (22/02). Kegiatan ini diikuti oleh 50 pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan serupa juga dilakasanakan oleh Bea Cukai Gresik bersama Pemerintah Kabupaten Gresik yang diwakili oleh Disperindag, pada Selasa (14/02). Tujuannya, untuk memberikan kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha produk ekspor.
Sementara itu, di Banyuwangi, Bea Cukai Banyuwangi hadir sebagai narasumber dalam rapat koordinasi persiapan lomba BUM Desa tahun 2023 yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Banyuwangi, pada Jumat (24/02). Peserta dalam kegiatan ini adalah pemerintah desa dan Direktur BUM Desa yang merupakan perwakilan dari beberapa desa di Kabupaten Banyuwangi.
Selanjutnya, Bea Cukai Tembilahan meresmikan Klinik Ekspor di Kantor Bantu Bea Cukai Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, pada Selasa (21/02). Peresmian ini dihadiri oleh Bupati Indragiri Hulu, yang diwakili oleh Asisten II Perekonomian, Kepala KPP Rengat, Kepala KPPN Rengat, Dandim 0302 Rengat, yang diwakili oleh Kasdim, Kejaksaan Tinggi Rengat, dan beberapa tamu undangan lainnya. Klinik Ekspor ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa di sekitar wilayah Kabupaten Indragiri Hulu yang ingin konsultasi terkait kegiatan ekspor.
“Melalui sinergi Bea Cukai dan pemerintah daerah diharapkan dapat mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam meningkatkan nilai ekspor Indonesia,” pungkas Hatta.