Pemerintah Lampung Diminta Bijak Hadapi Kritik

Hadapi kritik, Pemerintah Daerah Lampung perlu memberikan jawaban yang proporsional.

Senin , 17 Apr 2023, 08:29 WIB
Warganet yang juga pelajar warga negara Indonesia (WNI) asal Lampung di Australia, Bima Yudho Saputro.
Foto: Dok pribadi
Warganet yang juga pelajar warga negara Indonesia (WNI) asal Lampung di Australia, Bima Yudho Saputro.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Seorang pemuda asal Lampung, Bima Yudho Saputro, viral usai memberi kritik atas kondisi Lampung yang tidak maju-maju. Namun, kritikan itu berbalas reaksi negatif dari pemangku-pemangku kepentingan Pemerintahan Lampung.

Anggota Komisi I DPR RI Almuzzammil Yusuf menilai, Bima anak muda terdidik dan kritis yang sedang belajar jauh di Australia. Memanfaatkan tren medsos, Bima menyampaikan kritik ke pemda kelahirannya menggunakan gaya bahasa anak muda.

Baca Juga

Hal itu membuat kritik yang disampaikan cepat viral. Muzammil merasa, substansi kritikan yang disampaikan Bima melalui akun Tiktok @Awbimaxreborn cukup bagus. Walau ada beberapa pilihan yang kurang pas, ia melihat, itu semua bisa dimaklumi.

Muzammil menekankan, kita bisa memaklumi itu karena ekspresi tersebut lahir dari rasa cinta dan peduli anak muda kepada daerahnya. Karenanya, ia berpendapat, atas kritikan-kritikan itu sebenarnya Pemda Lampung harus bersikap bijak.

"Saya kira Pemda Lampung Timur, Gubernur Lampung dan aparat hukum lebih bijak untuk cooling down, tidak perlu bawa ke ranah hukum," kata Muzammil, Ahad (16/4/2023) lalu.

Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP PKS asal Lampung ini menekankan, Pemerintah Daerah Lampung perlu memberikan jawaban yang proporsional. Justru, dari kritik-kritik yang disampaikan Bima ini bisa terjadi dialog publik.

Sehingga, kata Muzzammil, publik bisa tahu agenda pembangunan Pemerintah Daerah Lampung dengan berbagai kesulitan dan keterbatasan, sekaligus tentu memperbaiki kinerja. Apalagi, Wakil Gubernur Lampung sudah menyambut dialog publik tersebut. "Saya kira ini dinamika  yang bagus," ujar Muzzammil.

Dengan cara ini, Muzzammil mengingatkan, bisa jadi akan baik untuk pelibatan publik. Bisa pula jadi sarana komunikasi politik pemprov dan pemda sekaligus bisa mengundang perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan di Lampung.

Bahkan, ia menambahkan, semua ini bisa jadi dialog positif lintas generasi dengan tema kecintaan kepada Lampung. Sehingga, Bima sendiri nantinya bisa kembali tenang belajar di Australia, terus bersikap kritis dan konstruktif.

"Begitupun keluarganya di Lampung Timur bisa tetap berjalan seperti biasa, tidak dikhawatirkan tentang dampak masalah kritik Bima tersebut," kata Muzzammil.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)