REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru menyatakan PT PLN tak salah dalam memilih mitra untuk menggarap proyek energi hijau dan dekarbonisasi. Di mana, mereka memutuskan bersinergi dengan Siemens Energy dalam upaya mengakselerasi transisi energi di Indonesia itu.
"PLN tak keliru memilih mitra dalam hal ini, sebab Siemens Energy Global ini memang fokus bisnis nya adalah pengembangan energi hijau," ungkap pria yang kerap disapa Gus Falah itu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/4/2023).
Sinergi itu ditandatangani di sela-sela Hannover Messe 2023 di Jerman, Senin (17/4/2023) lalu. Kedua belah pihak akan bekerja sama dalam menyukseskan transisi energi di Indonesia, termasuk di dalamnya studi kelayakan untuk menyertakan anak perusahaan dan perusahaan afiliasi masing-masing.
Politikus PDI Perjuangan yang juga hadir di Hannover Messe 2023 itu melanjutkan, sebelum ini Siemens Energy telah menyepakati sinergi transisi energi dengan beberapa perusahaan yang di antaranya Multifab dan Medco.
Sebagai perusahaan global, dia mengatakan, Siemens Energy memiliki teknologi terbaru yang bisa diandalkan dalam program energi hijau dan dekarbonisasi. Gus Falah berharap, melalui kerja sama itu ada peningkatan kapasitas dalam 'tubuh' PLN untuk mengembangkan teknologi energi berkelanjutan. Hal itu penting bagi PLN untuk mengurangi ketergantungan akan energi fosil.
Apalagi, lanjut dia, rencananya dalam penyediaan tenaga listrik10 tahun ke depan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) mendapatkan porsi paling besar, yakni 51,6 persen.
“Itu berarti PLN juga dituntut serius mengejar target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan Net Zero Emission pada 2060, maka sinergi dengan Siemens ini harus berbuah kesuksesan,” kata dia.