Selasa 25 Apr 2023 00:21 WIB

Alhamdulillah, Mudik 2023 Aman

Arus lalu lintas berjalan meski terjadi peningkatan volume kendaraan mudik.

Rekayasa lalu lintas sistem one way diberlakukan di tol Trans Jawa pada arus mudik dan balik Lebaran.
Foto: Bowo Pribadi
Rekayasa lalu lintas sistem one way diberlakukan di tol Trans Jawa pada arus mudik dan balik Lebaran.

Oleh : Agus Yulianto, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Mudik ke kampung halaman telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia setiap kali momen lebaran Idul Fitri, datang. Beragam cara pun mereka lakukan demi bisa bertemu sanak keluarga tercinta di kampung halaman.

Meski melelahkan dan risiko kecelakaan mengintai dalam perjalanan mudik tersebut, tapi tak mengendurkan niat mereka untuk tetap bisa berkumpul bersama orang-orang tercinta di kampunnya. Ya, jutaan umat muslim-data kemenhub menyebutkan 120 juta orang-meninggalkan tempatnya bekerja di pusat-pusat ibu kota pemerintahan.

Selama setahun berada di ibu kota negara, provinsi ataupun kabupaten, mereka berjibaku mengumpulkan pundi-pundi. Hari demi hari, minggu demi minggi hingga bulan demi bulan, mereka pun menyisihkan hasil dari jerih payahnya bekerja demi bisa pulang kampung dan bertemu sanak famili.

Center of Economic and Law Studies (Celios) memprediksi, perputaran uang di daerah selama mudik lebaran 2023 kali ini, diperkirakan mencapai Rp 67 triliun bahkan lebih. Masyarakat yang mudik akan menggunakan anggaran tunjangan hari raya dan tabungannya, untuk mengirimkan uang ke sanak saudara dan berbelanja.

Kondisi itu pula yang kemudian mendorong sektor usaha di daerah seperti ritel, makanan minuman, jasa pariwisata, dan jasa transportasi bergeliat dan berkembang. Memang, dalam moment Idul Fitri ini, kita bisa melihat sebagai potensi pertumbuhan ekonomi di daerah.

Di sisi lain, meski hiruk pikuk, tapi fenomena mudik ini tidak lantas menurunkan ketimpangan pusat dan daerah dalam masalah perputaran uang. Pasalnya, begitu mudik selesai, uang kembali tersedot ke pusat. Contohnya, ketika ada pengusaha di daerah menyimpan uang di bank, akan terakumulasi di pusat-pusat pemerintahan tadi.

Tentu saja, hal tersebut menjadi momentum yang baik untuk mendorong perekonomian di daerah-daerah. Kita melihatnya sebagai potensi momentum pertumbuhan ekonomi di daerah yang juga akan meningkat biasanya selama bulan Ramadan dan libur lebaran.

***

Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik lebih dari 120 juta orang tahun ini. Jumlah ini sangat tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sekitar 85 juta pemudik.

Ramainya jumlah pemudik pada tahun ini, juga dikarenakan kasus covid-19 di Indonesia mulai terkendali serta didukung proses vaksinasi yang sangat baik. Juga adanya program cuti bersama yang cukup lama.

Fakta adanya peningkatan jumlah pemudik Lebaran 1444 H ini, tak luput juga dari perhatian para pejabat terkait, Kementerian Perhubungan, Polri, TNI, BUMN, swasta, pramuka, maupun ormas. Mereka semua berkoordinasi dan merapatkan baris, agar momen mudik dan balik Ramadhan 1444 H berjalan lancar dan aman.

Semua itu, harapannya adalah tidak terjadi 'tsunami mudik lebaran' yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa meninggal, luka-luka dan cacat seumur hidup. Makanya, berbagai langkah dan upaya pun dilakukan para pemegang kebijakan tersebut, agar mudik kali ini aman dan lancar.

"Nggak ada macet, semuanya masih berjalan," tegas Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi saat dihubungi awak media, Kamis (20/4).

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri ini pun membantah adanya kemacetan arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada Kamis (20/4). Ia memastikan, arus lalu lintas berjalan meski terjadi peningkatan volume kendaraan pemudik.

Selain itu, dia juga membantah, jika tol layang Mohamed bin Zayed (MBZ) sempat ditutup akibat kemacetan arus lalu.  Adapun saat ini skema yang diterapkan adalah rekayasa lalu lintas berupa contra flow di KM 36 dan KM 47. Sedangkan untuk one way dimulai dari KM 70 sampai dengan KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta pemudik untuk melapor ke pos pengamanan jika ada keluhan yang terjadi  dalam perjalanan. Namun, dia juga mengimbau, agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati melakukan perjalanan mudik.

Ya, apa yang menjadi keluhan terkait dengan masalah layanan atau masalah yang terkait dengan antisipasi semuanya, akan dilayani oleh para petugas pos terpadu. Namun demikian dihimbau, para pemudik yang membawa kendaraan untuk tidak memaksakan diri jika merasa lelah atau letih.

Maka, jika para pemudik merasa lelah saat berkendara, untuk segera beristirahat. Sehingga, hal ini dapat meminimalisasi resiko dalam berkendara yang dapat merenggut korban jiwa meninggal maupun laka-luka.

Fakta itulah yang kemudian kita dapat melihatnya di momen mudik 1444 H, pada Kamis (20/4/2023). Insya Allah, kita tidak lagi mendengan kecelakaan lalu lintas yang banyak merenggut korban jiwa. Meski pun ada kecelakaan, tapi itu tidak terlalu fatal. Alhamdulillah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement