REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan ekspor hibah vaksin pentavalent untuk Nigeria. Ekspor vaksin tersebut juga dihadiri oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi.
Hibah vaksin pentavalent ini merupakan bentuk kerja sama LDKPI Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), Kementerian Keuangan, dan Kementerian Luar Negeri beserta PT Bio farma yang diberikan sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada pemerintah Nigeria yang disambut oleh Duta Besar Nigeria yang turut hadir pada seremoni pelepasan ekspor vaksin ini.
Direktur Utama LDKPI, Tormarbulang Lumbantobing, menyampaikan Indonesian AID bukan hanya sekadar memberikan bantuan hibah, namun juga ada misi mendukung kemajuan perekonomian dalam negeri. "Melalui mendorong perdagangan, memperluas pasar internasional bagi pelaku usaha dalam negeri, dan membuka peluang investasi”, ujarnya dalam siaran pers.
Bantuan yang dikirimkan adalah 1,5 juta dosis vaksin pentavalent senilai total Rp 30,3 miliar. Bantuan dikirimkan dalam dua tahap, yang pertama pada hari ini sebanyak 730 ribu dosis vaksin, dan sisanya akan dikirimkan di tahap berikutnya. Bantuan vaksin ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Nigeria yang selama ini kesulitan dalam mendapatkan vaksin untuk kebutuhan dalam negerinya.
“LDKPI merupakan salah satu tools bagi diplomasi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara yang secara aktif ikut menjaga perdamaian dan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pengiriman vaksin ke Nigeria ini merupakan langkah awal dari berbagai program melalui LDKPI dari hasil kelolaan endowment fund yang telah dialokasikan sebesar 8 triliun untuk mendukung diplomasi, khususnya soft diplomacy yang dilakukan Kementerian Luar Negeri ataupun instansi terkait,” jelas Sri Mulyani dalam sambutannya.
Diharapkan dengan dukungan Pemerintah Indonesia melalui pengiriman vaksin akan bermanfaat bagi Pemerintah Republik Federal Nigeria untuk menyukseskan program vaksin nasional terkait vaksin dasar terhadap bayi-bayi. Pemerintah Indonesia sendiri, hibah ini memberi dampak politik yaitu terjalinnya hubungan baik kedua negara serta dampak ekonomi yaitu terbukanya akses pasar ekspor dan investasi Indonesia dan potensi kerja sama/kolaborasi produksi vaksin dengan Nigeria.