Oleh: Bayu Bambang Nur Fauzi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Islam memiliki peran yang tak tergantikan dalam membentuk masa depan generasi muda dan kemajuan suatu negara. Dalam era teknologi yang terus berkembang pesat, kebutuhan akan universitas yang cerdas (smart university) menjadi semakin relevan. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, kepemimpinan yang kuat dan strategis menjadi kunci utama.
Profesor Tedi Priatna, Wakil Rektor 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menyampaikan ada tiga strategi kepemimpinan yang penting untuk membangun smart university.
Pertama, strategi kepemimpinan partisipasi aktif. Melalui pendekatan ini, semua unsur pimpinan dan pegawai universitas diharapkan dapat bergerak sesuai dengan tupoksi dan potensinya. Dengan bekerja sama membangun ide dan gagasan serta merealisasikannya bersama, universitas dapat melaksanakan inovasi karya akademik dan penyelenggaraan layanan pendidikan secara lebih efektif.
Ini bukan sekadar seremonial formalitas, tetapi lebih merupakan bagian dari budaya universitas yang baru, di mana inovasi, kreativitas, dan kerja tim menjadi landasan utama. Dampak positif dari pendekatan ini dapat dirasakan oleh semua civitas akademika dan stakeholder.
Kedua, strategi kepemimpinan kolektif kolegial. Keberhasilan dalam mengambil keputusan strategis memerlukan komitmen bersama dari seluruh anggota universitas. Untuk mencapai hal ini, diperlukan kenyamanan, kebersamaan, sikap terbuka, saling menghargai, dan komunikasi yang baik antara semua pihak terkait. Dengan membangun kerangka kerja kolektif kolegial yang kuat, universitas dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan menghadapi tantangan masa depan secara efektif.
Ketiga, membangun mental kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Ketiga hal ini menjadi ruh dan spirit dasar dalam menjalankan amanah yang diemban. Keterlibatan universitas sebagai Perguruan Tinggi Islam juga mendorong pentingnya memadukan kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas sebagai bagian dari spiritualitas dalam mewujudkan kampus Islami yang berlandaskan wahyu sebagai panduan ilmu. Keberadaan mentalitas ini sangat penting dan mendesak dalam menghadapi tantangan masa depan, sehingga universitas dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dengan menerapkan ketiga strategi kepemimpinan di atas, Profesor Tedi Priatna yakin dapat menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) yang kuat bagi civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam mewujudkan kampus unggul, kompetitif, dan memiliki reputasi internasional.
Pengalaman dan dedikasi Profesor Tedi Priatna di dunia pendidikan selama beberapa periode kepemimpinan sebelumnya, termasuk sebagai Wakil Rektor II Bidang AUPK (Periode 2019-2023), Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (Periode 2015-2019), Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (Periode 2011-2015), dan Sekretaris Jurusan PAI pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (Periode 2007-2011), memberikan dasar kuat bagi visi dan pemikiran Profesor Tedi Priatna mengenai pentingnya kepemimpinan yang efektif dalam konteks universitas modern.
Dalam menjalankan peran kepemimpinannya, Profesor Tedi Priatna telah membuktikan dedikasinya untuk mengembangkan universitas menjadi pusat pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman. Visinya tentang smart university menjadi pendorong utama dalam membangun fondasi yang kokoh bagi masa depan generasi muda.
Dalam konteks globalisasi dan persaingan global yang semakin ketat, keberadaan smart university menjadi kunci untuk mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja yang kompleks. Strategi kepemimpinan partisipasi aktif, kepemimpinan kolektif kolegial, dan membangun mental kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas merupakan landasan yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut.
Melalui kepemimpinan yang visioner, kolaboratif, dan inspiratif, Profesor Tedi Priatna berkomitmen untuk membawa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menuju prestasi yang gemilang. Dengan menggabungkan kecerdasan intelektual dan spiritualitas Islam, universitas ini diharapkan dapat mencetak lulusan yang berdaya saing tinggi, memiliki integritas moral, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan umat.
Dalam era digital dan revolusi industri 4.0, smart university bukan hanya sekedar mengadopsi teknologi, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai keilmuan yang mendalam, inovasi berkelanjutan, serta pelayanan pendidikan yang efisien dan berorientasi pada kebutuhan mahasiswa. Dalam hal ini, kepemimpinan yang kuat dan strategis seperti yang ditawarkan oleh Profesor Tedi Priatna menjadi pondasi yang vital dalam membangun smart university yang berkelas dunia.