REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana, memperkuat kerja sama antara Indonesia dengan Papua Nugini melalui kunjungan bilateral ke Papua Nugini, Selasa.
"Terima kasih, kami bangga diterima bilateral dengan baik oleh Ketua Parlemen dan Perdana Menteri Papua Nugini. Mereka sangat ramah dan penuh dengan rasa kekeluargaan," kata Putu Rudana dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Dalam kunjungannya itu, Putu Rudana diterima langsung oleh Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dan Penjabat Ketua Parlemen Papua Nugini Koni Iguan.
Putu mengungkap pertemuan dengan Perdana Menteri dan Parlemen Papua Nugini selama hampir satu jam membahas berbagai hal. Bahkan, delegasi parlemen Indonesia diundang langsung untuk mengikuti Sidang Paripurna Parlemen Papua Nugini dengan mengesahkan tujuh undang-undang.
"Belum pernah terjadi di Papua Nugini (sahkan tujuh UU), biasanya dua UU," ucapnya.
Putu memanfaatkan momentum keakraban diplomasi dengan Parlemen Papua Nugini untuk mendorong kerja sama yang komprehensif antarkedua negara tersebut.
"Kita (Indonesia) sebagai kakak mereka (Papua Nugini), ingin reach out, turut membantu pembangunan berbagai bidang, khususnya capacity building, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, di samping juga lainnya," ucapnya.
Ia mengatakan Indonesia dan Papua Nugini saling mendukung multilateral parlemen. Lalu, parlemen kedua negara ini juga harus saling mengunjungi agar saling kenal.
Dengan demikian, Putu menegaskan BKSAP DPR RI sebagai ujung tombak sudah melakukan hal-hal atau upaya-upaya maksimal menjaga hubungan diplomasi yang lama terbangun dengan Papua Nugini ini agar tetap baik.
Kini, tinggal bagaimana pemerintah untuk menindaklanjuti hubungan bilateral kedua negara tersebut.
"Sekarang tugas pemerintah sebagai eksekutif untuk menunjukkan komitmen-komitmen itu kepada negara Pasifik, khususnya Papua Nugini sebagai negara terbesar di kawasan pasifik dan berbatasan langsung dengan pulau tertimur Indonesia," kata Putu.