REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proporsi jumlah unit usaha di Indonesia terpusat di unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tetapi kontribusi ekspor UMKM masih terhitung rendah. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM 2021, kontribusi ekspor UMKM hanya mencapai 15,65 persen.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar, mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan dalam program Kemenkeu Satu terus berupaya untuk mengawal ekspor nasional untk meningkatkan kontribusi ekspor UMKM. Kemenkeu Satu terdiri dari antarunit eselon I Kementerian Keuangan termasuk di dalamnya Bea Cukai.
“Program dukungan Bea Cukai dalam mengawal ekspor nasional antara lain, mendukung industri berorientasi ekspor dengan fasilitas kepabeanan, prosedur ekspor yang ramah melalui program Klinik Ekspor, pemanfaatan Balai Laboratorium Bea dan Cukai (BLBC) untuk pemeriksaan barang, dan peningkatan kemitraan antara UMKM dengan perusahaan berorientasi ekspor,” ujar Encep.
Encep mengatakan kegiatan program dukungan UMKM ini dilaksanakan oleh Kemenkeu Satu di wilayah Bea Cukai Cirebon dan Kanwil Bea Cukai Jateng DIY. Dalam kegiatan bertajuk Kemenkeu Satu Ciayumajakuning Peduli UMKM (KSCPU), Kemenkeu Satu wilayah Cirebon gelar bazar UMKM yang dilaksanakan di halaman Kantor Bea Cukai Cirebon pada Kamis (6/7/2023) dan Jumat (7/7/2023). Kegiatan ini diikuti oleh 68 UMKM yang berada di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan.
Sementara itu, di Semarang, Kemenkeu Satu Jateng gelar bazar produk UMKM bertajuk “Jateng Fair 2023” yang dilaksanakan di Gedung Merbabu, Kawasan Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) pada 30 Juni sampai 16 Juli 2023.
“Produk yang dijual pada bazar cukup beragam, yaitu berupa produk kerajinan, fesyen, sepatu, tas, perlengkapan rumah tangga, boneka, makanan, minuman, hingga produk kesenian. Dengan kegiatan ini diharapkan UMKM binaan Kemenkeu Satu dapat naik kelas dan berdaya saing di pasar global sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Encep.