Oleh : Amirul Mukminin
Oleh: Amirul Mukminin, Mantan Komandan NII KW 9
Banyak orang bertanya-tanya. Mengapa sudah jelas-jelas kesesatan dan kejahatannya, kok Panji Gumilang masih berani berkoar-koar? Memutar balik semua ajaran Islam. Memiliki identitas diri yang banyak dari ratusan rekening. Menantang dengan memusuhi MUI dan PPATK yang dituding merampas. Bahkan sangat mungkin ke depan mereka akan menantang lembaga negara lainnya. Serta siapa pun yang akan menghalangi dan menjegal langkah mereka muncul dari gerakan bawah tanahnya untuk merebut tampuk kekuasaan di Republik Indonesia.
Di mata Panji Gumilang dan jamaah NII KW-9, huru-hara Al-Zaytun hari ini, sebagaimana keadaan orang-orang kafir Makkah yang terkejut dan terheran-heran dengan kabar kekuatan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di Madinah. Kemudian pemerintah dan rakyat Republik Indonesia yang mendemo Al-Zaytun dan memproses hukum Panji Gumilang dianggap sebagai penyerangan yang dilakukan orang-orang kafir Makkah ke Kota Madinah.
Karena itu, Panji Gumilang tampil ke muka untuk menyambut serangan tersebut. Sebagaimana mereka mengumpamakan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para shahabat yang menyambut musuh saat Perang Uhud di luar Kota Madinah. Hal inilah yang ditunggu-tunggu jamaah NII KW-9, perang terbuka untuk menyongsong kemenangan yang telah lama mereka tunggu dan mempertontonkan kekuatan mereka.
Segala kontroversi Panji Gumilang hari ini hingga proses hukum ditegakkan atasnya, jamaah NII KW-9 menganggapnya sebagaimana tidak berimannya orang-orang kafir Makkah dengan pengutusan Muhammad bin Abdullah sebagai rasul dari kalangan Quraisy. Dengan kata lain, hari ini mereka menganggap pemerintah dan rakyat Indonesia tidak beriman dan mendustakan kerasulan Panji Gumilang yang merupakan putra yang terlahir dari bangsa Indonesia sendiri. Segala yang dikatakan Panji Gumilang mereka viralkan karena menganggapnya sebagai "sabda-sabda" untuk menyucikan rakyat Indonesia dari kejahiliyahan.