Senin 31 Jul 2023 16:20 WIB

Mendambakan Pemimpin Revolusioner di 2024

Pemilu 2024 adalah momentum untuk menghadirkan pemimpin revolusioner.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu di Lanud Adi Soemarno, Solo, Jawa Tengah.  
Foto: Dok. Republika
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu di Lanud Adi Soemarno, Solo, Jawa Tengah.  

Oleh : CHENDI LIANA, Mahasiswi Program Doktoral Ilmu Komunikasi, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sahid Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesta demokrasi untuk memilih pemimpin negara di Indonesia akan berlangsung tidak lebih dari kurun waktu tujuh bulan lagi. Seluruh rakyat Indonesia akan menggunakan hak pilihnya untuk menentukan siapa pemimpin negara Indonesia ke depan. Diperlukan pemikiran yang kritis dan matang untuk menentukan siapa pemimpin ke depan yang dapat menjadikan Indonesia lebih sejahtera dan dapat menyelesaikan semua permasalahan negara dengan bijak tanpa membebani rakyatnya. 

Melihat fenomena permasalahan di Indonesia saat ini, rakyat Indonesia belum sepenuhnya dapat merasakan nikmatnya kemerdekaan. Oleh karenanya peran pemimpin negara kedepan menjadi strategis untuk mewujudkan kemerdekaan sesungguhnya, yaitu merdeka dari kemiskinan, keterpukurkan ekonomi, merdeka dari penjajahan terselubung negara lain yang secara perlahan menguasai kekayaan Indonesia yang seharusnya kekayaan tersebut dinikmati oleh rakyat Indonesia.

Baca Juga

Indonesia membutuhkan pemimpin yang revolusioner. Melihat urgensi permasalahan di Indonesia terutama masalah kesejahteraan, termasuk krisis kepercayaan serta berbagai permasalahan strategis lainnya, pemimpin revolusioner menjadi prominen untuk menyelesaikan segala permasalahan tersebut. 

Revolusioner berakar pada kata Latin, revolutio. Artinya berputar balik. Kata ini lalu berkembang artinya menjadi perubahan politik dalam waktu singkat dan drastis. Tujuannya membangun tata kelola politik dan ekonomi yang baru. Pemimpin revolusioner membawa perubahan untuk kemajuan negara yang dipimpinnya.

Selain memiliki jiwa perubahan, seorang pemimpin revolusioner juga akan selalu siap dan peka dengan kondisi, terlebih memiliki inisiatif untuk melakukan perubahan dan perbaikan di masa yang akan datang. Pemimpin revolusioner bukanlah kepemimpinan yang reaksioner, melainkan kepemimpinan yang berwatak solutif, mampu melihat akar persoalan untuk kemudian mencari solusinya. Siap adalah kata kunci. Karena kesiapan dalam perubahan pada dasarnya menuntut fleksibilitas, inovasi dan tanggapan dari seorang pemimpin yang memiliki visi besar dalam negaranya.

Seperti halnya pemikiran Tan Malaka salah satu tokoh kritis di Indonesia yang mempunyai peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Perannya sebagai pemikir dan revolusioner telah menginspirasi banyak orang dan pengaruhnya masih terasa hingga saat ini.

Salah satu pemikiran Tan Malaka yang tertuang dalam bukunya Dari penjara ke penjara, Tan Malaka mengungkapkan betapa pentingnya kesadaran politik dan persatuan dalam mencapai tujuan kemerdekaan. Seperti halnya saat ini pun kesadaran politik dan persatuan sangatlah penting untuk Indonesia mendapatkan seorang pemimpin yang revolusioner.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement