REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa nilai ekspor Juni 2023 mencapai 20,61 miliar dolar AS atau turun 5,08 persen dibandingkan nilai ekspor bulan Mei 2023. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari hingga Juni 2023 mencapai 128,66 miliar dolar AS atau turun 8,86 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Walau demikian, tren positif kinerja ekonomi Indonesia terus berlanjut karena neraca perdagangan Indonesia bulan Juni 2023 masih mencatatkan surplus sebesar 3,46 miliar dolar AS.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar, mengungkapkan bahwa Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance turut membantu dukung kinerja ekspor melalui asistensi ekspor pada pelaku usaha.
“Hal ini bertujuan untuk menjaga kinerja ekonomi Indonesia tetap pada tren positif. Kali ini, asistensi ekspor dilaksanakan di wilayah pengawasan Bea Cukai Parepare dan Bea Cukai Tanjungpandan,” imbuhnya.
Bea Cukai Parepare mengawasi dan melayani 12 kota/kabupaten yang tersebar di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Salah satu bentuk pengawasan dan pelayanan yang dilakukan oleh Bea Cukai Parepare adalah eksportasi palm kernel shell atau cangkang sawit, yaitu biomassa dari limbah industri minyak kelapa sawit yang diperdagangkan di pasar internasional.
Perusahaan di bawah asistensi Bea Cukai Parepare yang berhasil melakukan ekspor palm kernel shell antara lain, CV Anugrah Abadi dengan jumlah ekspor 10.500 metrik ton (MT) dan CV Jambi Semesta Biomassa dengan jumlah ekspor 10.509,117 MT.
Bea Cukai Parepare juga melakukan pengawasan dan pelayanan terhadap eksportasi semen klinker, yaitu bahan baku pembuatan semen. Perusahaan yang berhasil melakukan ekspor semen klinker yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa dengan jumlah produk mencapai 27.000 MT.
Sementara itu, Bea Cukai Tanjungpandan mengawasi dan melayani kegiatan ekspor dan impor yang berada di wilayah Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur. Dalam rangka pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan corporate social responsibility (CSR), Bea Cukai Tanjungpandan lakukan kunjungan ke Pulau Seliu, pada Rabu (26/07).
Pulau Seliu adalah desa wisata yang terletak di Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Di sisi perekonomian, masyarakat Pulau Seliu aktif dalam aktivitas perikanan dan kelautan. Tujuan kunjungan Bea Cukai Tanjungpandan ke Pulau Seliu adalah untuk menggali potensi ekonomi masyarakat dan UMKM olahan perikanan dan kelautan, seperti produk olahan ketam dan kerupuk ikan.
“Kinerja ekonomi yang positif tentu didukung dengan peran aktif pemerintah dan sumber daya manusia yang memadai. Oleh karena itu, melalui asistensi ekspor ini, Bea Cukai berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk memajukan UMKM setempat dan meningkatkan pengetahuan pelaku usaha terkait tata laksana ekspor,” tutur Encep.