Berbagai kesenjangan itu mulai diusahakan untuk menutupnya sejak 1950-an, oleh Perdana Menteri Muhammad Natsir dengan menteri-menteri A. Wahid Hasyim dan Bahder Johan. Sebelum itu memang sudah terjadi proses penutupan kesenjangan tersebut, yaitu oleh para tokoh Islam berpendidikan modern dengan latar belakang kultur priyayi yang tergabung dalam gerakan JIB dengan tokoh...
Berita Lainnya