REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo membuka Sidang ke-44 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) yang digelar di Jakarta. Dalam sambutannya, Jokowi mengajak menjadikan ASEAN tetap jadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
Jokowi mengatakan, Piagam ASEAN dimulai dengan kata 'we the people' yang artinya aspirasi rakyat ASEAN harus dikedepankan. Maka itu, ia meminta anggota-anggota AIPA selalu memperjuangkan kepentingan rakyat ASEAN.
Selama 56 tahun, ia menuturkan, ASEAN telah berkontribusi besar bagi perdamaian dan stabilitas kawasan. Namun, tidak boleh lengah dan terlena karena perdamaian dan stabilitas tidak bisa datang dengan sendirinya.
Artinya, semua harus diupayakan, bahkan diperjuangkan. ASEAN harus terus bekerja sama erat dan saling percaya untuk jadi lokomotif perdamaian dan stabilitas sehingga sikap saling percaya dan soliditas sangat penting.
Baik antarpemerintah anggota ASEAN, antarparlemen anggota ASEAN maupun pemangku kepentingan lainnya. Ia menilai, lewat soliditas itu ASEAN bisa memainkan peran sentralnya dan keberadaan ASEAN itu dapat terus relevan.
Maka itu, ia menekankan, kita harus bersama memperjuangkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Jokowi bersyukur pertumbuhan ekonomi ASEAN bisa stabil dan dianggap sebagai salah satu driver pertumbuhan ekonomi dunia.
"Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia ingin menjadikan kawasan ASEAN tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia," kata Jokowi, Senin (7/8/2023).
Untuk itu, integrasi ekonomi ASEAN harus terus diperkuat, hambatan perdagangan dengan mitra ASEAN harus dihilangkan. Lalu, kerja sama ekonomi setara dan saling menguntungkan harus terus ditingkatkan.
Ia mengingatkan, ASEAN dinilai sebagai kawasan berkesempatan ekonomi terbaik, 63 persen, diikuti Cina 12 persen dan India 8 persen. Ada 80 persen melihat ASEAN kawasan penting dan 84 persen ingin meningkatkan perdagangan.
"Survei itu menunjukkan kepercayaan terhadap ASEAN sangat tinggi, tugas kita menggunakan kepercayaan tersebut dengan membangun ASEAN yang sejahtera," ujar Jokowi.