REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 44 masih berlangsung di Jakarta. Dari Komite Organisasi, diputuskan dan disetujui tiga tambahan dari 20 observer negara dan 8 observer organisasi internasional.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Putu Supadma Rudana mengatakan, ada 12 dari 14 draft resolusi telah disetujui. Salah satu draft yang disetujui yaitu penambahan tiga negara sebagai observer baru.
Ketiga negara tersebut adalah Turki, Kuba dan Armenia. Sehingga, saat ini AIPA sendiri memiliki total 23 Observer negara dan 8 observer dari organisasi internasional. Besok, putusan ini dibawa ke second plenary.
"Kami sudah memutuskan menyetujui tiga tambahan dari 20 observer negara plus 8 observer di organisasi internasional," Putu, Selasa (8/8).
Selain penambahan tiga observer baru, Komite Organisasi turut menyetujui kontribusi bagi observer AIPA sejumlah USD 7.500 masing-masing observer. Kontribusi tersebut merupakan bentuk keseriusan observer terhadap ASEAN.
Putu berpendapat, angka USD 7.500 sebenarnya tidak banyak bagi negara-negara besar tersebut. Tapi, paling tidak dari sana bisa dilihat komitmen mereka serta keseriusan observer negara-negara terhadap ASEAN.
Dalam AIPA 44 di Indonesia sendiri, ada sebanyak 14 observer dari 20 observer hadir dan diberikan waktu 3-7 menit untuk pidato dalam sidang paripurna di AIPA. Sedangkan, enam observer lain absen dalam agenda ini.
Selain itu, observer diberikan kesempatan untuk melakukan dialog-dialog khusus secara paralel dengan negara-negara ASEAN. Menurut Putu, semua itu turut menunjukkan komitmen besar ASEAN memberi ruang ke observer.
"Untuk ikut membantu ASEAN yang tentu stabil, yang damai dan yang sejahtera," ujar Putu.