REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Dewi Coryati sebagai delegasi perwakilan Parlemen Indonesia pada rapat pertemuan delegasi Parlemen Asean dengan Rusia sebagai negara observer dalam Sidang Umum ke-44 'ASEAN Inter-Parliamentary Assembly' (AIPA) menyampaikan kerja sama inklusif dan kolaborasi negara ASEAN dengan Rusia sebagai pihak eksternal penting untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan.
"Kolaborasi tidak hanya di antara negara-negara anggota ASEAN tetapi juga dengan pihak eksternal. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sentralitas, persatuan, kepercayaan, dan keyakinan ASEAN," ujarnya saat membacakan poin-poin intervensi Indonesia dalam rapat delegasi Parlemen ASEAN dengan Rusia di Senayan, Jakarta, Rabu (9/8/2023), dikutip dari laman resmi DPR.
Kerja sama antarparlemen negara ASEAN dan Rusia ini menurutnya sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan antara ASEAN dan pihak eksternal. Melalui dialog inklusif, antarparlemen dapat bertukar ide dan perpektif tentang kepentingan bersama. Serta dapat memfasilitasi tanggapan konstruktif terhadap perkembangan global dan keprihatinan bersama.
Politikus Fraksi PAN itu juga menyampaikan, ASEAN berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kerja sama dengan pihak eksternal, dengan mempertimbangkan dinamika dan tantangan geopolitik seperti krisis pangan dan energi serta perlambatan ekonomi global. Komitmen ini dipandu oleh konsensus, kesetaraan, kemitraan, konsultasi, dan saling menghormati, yang penting untuk menegakkan nilai-nilai ASEAN.
"Negara-negara ASEAN mendorong peningkatan kerja sama ekonomi, energi, dan ketahanan pangan melalui implementasi 'Plan of Action 2021-2025'. Mereka juga mendorong kerja sama di bidang pariwisata, sains dan teknologi, smart cities, ekonomi digital, dan transfer teknologi," pungkasnya.