REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bea Cukai Tanjung Perak berikan dukungan atas upaya peningkatan aspek pertahanan dan keamanan nasional dalam latihan militer bersama Super Garuda Shield 2023. Dukungan diberikan Bea Cukai Tanjung Perak dengan pemberian pembebasan bea masuk atas impor barang-barang militer yang dibutuhkan untuk kegiatan latihan militer bersama sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 91/PMK.04/2021.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Tanjung Perak, Satria Yudhatama menjelaskan, ada sebanyak 9 kontainer berukuran 20 feet berisi persenjataan dan kebutuhan militer tiba di Pelabuhan Tanjung Perak pada Senin (21/08).
Seluruh barang langsung dikeluarkan dengan fasilitas pemeriksaan di lokasi importir yaitu Gudang Badan Perbekalan Satuan Angkutan TNI di Kalimas Surabaya. "Ini dilakukan mengingat karakteristik barang impor yang merupakan barang berbahaya (dangerous good)," tuturnya.
Pendampingan juga diberikan tim Bea Cukai Tanjung Perak terhadap impor tersebut, antara lain tentang tata cara pengajuan permohonan fasilitas pembebasan bea masuk, hingga pengajuan fasilitas pemeriksaan pabean di lokasi importir.
“Dengan pendampingan yang diberikan, barang-barang untuk kebutuhan latihan militer bersama dapat dikeluarkan dari Pelabuhan Tanjung Perak tepat waktu dan dapat digunakan dalam latihan bersama Super Garuda Shiled 2023,” jelas Satria.
Super Garuda Shield 2023 merupakan event latihan militer bersama yang diikuti oleh 17 negara di wilayah Indo-Pasifik. Latihan bersama dilakukan di 3 tempat, yakni Tanjung Perak, Juanda, dan Asembagus-Situbondo. Barang-barang yang diberikan pembebasan bea masuk tersebut akan digunakan dalam latihan bersama dengan ketentuan kewajiban ekspor kembali setelah selesai digunakan.
“Implementasi fungsi fasilitasi oleh Bea Cukai Tanjung Perak di bidang hankam ini merupakan bentuk sinergi yang baik antara Bea Cukai dengan TNI demi memperkuat stabilitas pertahanan dan keamanan nasional,” pungkas Satria.