REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2,25 Megawatt peak (MWp). Pembangunan PLTS ini merupakan hasil sinergi Pertamina Group, yaitu antara KPI dengan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) untuk bisa meningkatkan operasional yang lebih ramah lingkungan di sisi midstream.
Senior Vice President Infrastructure, Integration & Optimization Pertamina Agus Harsoyo menjelaskan, komitmen dalam transisi energi harus diwujudkan bersama-sama secara kolaboratif. Salah satunya dengan proyek kolaboratif antar subholding di bawah pengelolaan Pertamina.
"Melalui sinergi antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), diharapkan dapat menekan biaya operasional dan mendukung keandalan di kilang," ujar Agus lewat siaran persnya, Rabu (20/9/2023).
Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia, dan Direktur Proyek & Operasi PNRE Norman Ginting menjelaskan peresmian PLTS berkapasitas 2,25 MWp ini dapat meneguhkan posisi Pertamina sebagai pemimpin transisi energi. "PLTS menjadi bagian dari proyek yang akan terus kita lakukan, karena secara konsep operasional dapat membantu efisiensi dan dekarbonisasi, dan meneguhkan posisi Pertamina untuk semakin memimpin transisi energi," kata Norman.
Ia menambahkan, pascapembangunan PLTS yang digarap selama kurang lebih empat bulan ini, peluang dalam proses dekarbonisasi antara Pertamina NRE dan KPI serta subholding lainnya, diharapkan akan terus dijalankan secara agresif dan masif.
"Salah satunya untuk mendukung peta jalan Kementerian BUMN menuju Indonesia Emas 2034," imbuhnya.
PLTS berkapasitas terpasang 2,25 MWp yang dibangun di atas area seluas 2,2 hektar ini menyuplai kebutuhan energi listrik ke gedung perkantoran serta perumahan di Komperta.