Rabu 20 Sep 2023 15:16 WIB

Masyarakat Desa Sukobubuk Terapkan Gaya Hidup Berkelanjutan Zero Waste Zero Emission

Garudafood gandeng pemuda Desa Sukobubuk untuk pengelolaan sampah organik

Garudafood sejak 2021 sudah berkolaborasi dengan para pemuda Karang Taruna Desa Sukobubuk, Pati, Jawa Tengah, dan lebih dari 20 bank sampah di Pati dalam melakukan pengelolaan limbah sampah organik maupun an-organik.
Foto: Ronggo Astungkoro/Republika
Garudafood sejak 2021 sudah berkolaborasi dengan para pemuda Karang Taruna Desa Sukobubuk, Pati, Jawa Tengah, dan lebih dari 20 bank sampah di Pati dalam melakukan pengelolaan limbah sampah organik maupun an-organik.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, dari 35 juta ton timbulan sampah pada 2022, 40,6 persen sampah didominasi oleh sisa makanan sedangkan 17,9 persen lainnya merupakan sampah plastik. Melihat hal itu, gaya hidup berkelanjutan merupakan upaya awal yang dapat ditempuh untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan.

“Kami sangat mendukung semangat masyarakat desa yang kini mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan limbah sampah baik organik maupun an-organik,” ujar Business Unit Head Garudafood Pati, Augustinus Winardi, dalam keterangannya, Rabu (20/9/2023).

Dia mengatakan, pihaknya sejak 2021 sudah berkolaborasi dengan para pemuda Karang Taruna Desa Sukobubuk, Pati, Jawa Tengah, dan lebih dari 20 bank sampah di Pati dalam melakukan pengelolaan limbah sampah organik maupun an-organik. Menurut dia, pihaknya meyakini kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, pelaku usaha dan komunitas dapat membentuk rantai nilai pengelolaan sampah yang baik.

“Yang pada akhirnya berkontribusi pada pengurangan sampah nasional dan pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Dimulai dari langkah kecil untuk mampu membawa perubahan besar dengan semangat gotong royong dan saling menumbuhkembangkan,” kata Augustinus.

Limbah organik berupa limbah sisa makanan rumah tangga, pasar, maupun kantin pabrik diolah oleh pemuda karang taruna menggunakan metode bio-konversi maggot melalui program pembinaan Kampung Wirausaha Maggot Garudafood. Berlokasi di Desa Sukobubuk budidaya maggot itu telah beroperasi sejak 2021 dan sempat mengalami kendala akibat wabah Covid-19. Tapi, program itu kembali aktif dan hingga saat ini berhasil mengolah lebih dari 11 ton sampah organik. 

Program tersebut berawal dari kesadaran para pemuda karang taruna dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk mendukung program pemerintah yakni “zero waste zero emission”. Niat baik mereka disambut oleh salah satu perusahaan makanan minuman di Indonesia, yakni PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk yang memiliki dua unit pabrik pengolahan kacang di Pati.

“Ini merupakan bagian dari upaya kami dalam mengelola timbulan sampah rumah tangga sehingga kini lingkungan desa kami menjadi lebih asri dan sehat,” ujar perwakilan dari Karang Taruna Desa Sukobubuk, Rifqi Suweno.

Hingga saat ini, Kampung Wirausaha Maggot Garudafood telah memproduksi lebih dari 4 ton maggot hidup, lebih dari 6 kg telur maggot, pupuk kasgot, hingga lebih dari 120 ekor ayam kampung sebagai salah satu komoditi turunan. Keseluruhan omset hasil dari penjualan dikelola sepenuhnya oleh Karang Taruna Desa Sukobubuk.

Garudafood juga menggandeng penggiat lingkungan untuk mengaktifkan kembali lebih dari 20 komunitas Bank Sampah di Pati untuk mengatasi permasalahan sampah an-organik terutama plastik kemasan atau Multi-Layer Packaging (MLP). Hasil kolaborasi antara pabrik Garudafood Pati dengan komunitas Bank Sampah berhasil mengumpulkan lebih dari 6 ton sampah MLP.

Selain melakukan pembinaan dan pendampingan, puluhan komunitas itu diberikan workshop kreasi daur ulang sampah plastik untuk diolah menjadi papan press sehingga dapat dijadikan berbagai kerajinan komersial seperti kotak tissue, drop-box, gantungan kunci, kursi, meja dan lain sebagainya pada Selasa, (19/9/2023), di pabrik Garudafood Pati, Jawa Tengah. 

Dalam rangka penerapan praktik strategi keberlanjutan, Garudafood saat ini tengah mengembangkan green innitiatives. Langkah itu berfokus pada pengurangan penggunaan energi dan emisi serta menjalankan program energi baru terbarukan (renewable energy) dan bio massa serta mulai menginisiasi penggunaan kendaraan listrik di unit operasional bisnis Perusahaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement