REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon telah resmi hadir pada Selasa (26/9/2023). Saat diperdagangkan perdana, Bank Mandiri telah melakukan pembelian sekitar 3.000 ton unit karbon pada tahap awal.
"Ini sebagai bentuk dukungan kami dalam upaya pemerintah menurunkan emisi nasional," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha dalam keterangannya, Rabu (27/9/2023).
Sebagai ESG leader di Indonesia, Bank Mandiri juga menyambut positif seluruh regulasi atau POJK yang akan diatur terkait skema perdagangan pasar karbon. Bank Mandiri mendukung transisi ekonomi rendah karbon dan mengakselasi target Indonesia menuju NZE 2060.
Bank Mandiri juga berkomitmen mengedepankan ESG pada aspek bisnis dan operasional. Bank mandiri mengusung tiga pilar keberlanjutan yaitu sustainable banking, sustainable operation, dan sustainability beyond banking.
Pada pilar sustainable banking, Bank Mandiri berkomitmen meningkatkan sustainable portfolio sesuai POJK 51/2017 dan mengembangkan produk keuangan berkelanjutan pada segmen wholesale maupun ritel. Per Juni 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan sustainable portfolio sebesar Rp 242 triliun atau 25 persen dari total portofolio dengan porsi pembiayaan hijau (green financing) sebesar Rp 115 triliun.
Melalui pembiayaan hijau ini, Bank Mandiri telah membiayai berbagai kegiatan usaha berfaktor lingkungan dan proyek-proyek energi terbarukan, serta clean transportation. Bank Mandiri juga telah memiliki produk instrumen keuangan dalam mendukung transisi low carbon economy di Indonesia, seperti: Sustainability Bonds, Green Bonds, ESG Repo, Investasi ESG berupa green mutual funds, serta pembiayaan segmen retail pada EV dan panel surya.
Pada pilar sustainable operation, Bank Mandiri terus berupaya mengurangi jejak karbon dan emisi dari aktivitas operasionalnya. Bank Mandiri juga menerapkan green business mindset untuk seluruh pegawai, dengan inisiatif ini diharapkan seluruh mandirian memiliki mindset dan pola kerja yang mengedepankan aspek ESG.
Beberapa langkah dan inovasi yang dilakukan, antara lain meluncurkan digital carbon tracking, menggunakan electric vehicle sebagai kendaraan operasional, instalasi panel surya, dan inisiatif carbon insetting melalui restorasi dan konservasi lahan, dan mendorong efisiensi energi serta optimalisasi air daur ulang di kantor operasional Bank Mandiri.
Pada pilar sustainability beyond banking, Bank Mandiri secara aktif meningkatkan inklusi keuangan dan literasi finansial melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembinaan Mandiri Agen, kolaborasi dengan fintech seperti Amartha & Crowde, pembinaan petani melalui program Rice Milling Unit (RMU), serta menggandeng Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada program Mandiri Sahabatku.