REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pada 2 Oktober 2023, bertempat di Bandara Internasional Soekarno Hatta berlangsung pelepasan bantuan kemanusiaan kepada Libya dalam bentuk logistik oleh Kemenko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Atas pengiriman bantuan tersebut, Bea Cukai, sebagai instansi yang bertugas mengamankan kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean, berupaya menjamin kelancaran proses eksportasi.
"Dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ini, Bea Cukai melalui Bea Cukai Soekarno Hatta berupaya mengoptimalkan layanan dan pengawasan ekspor agar kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan ke Libya dapat terjamin, termasuk dengan memberikan fasilitas kepabeanan berupa percepatan pemeriksaan dokumen ekspor. Diharapkan bantuan ini dapat membantu Libya dan menjembatani hubungan harmonis antarnegara, guna mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan sebagaimana instruksi Presiden Republik Indonesia," ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar.
Kegiatan pelepasan bantuan kemanusiaan kepada Libya dihadiri Plt Deputi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Sorni Paskah Daeli. Dalam sambutannya, Sorni mengatakan pemerintah Indonesia sepakat untuk mengirimkan bantuan kepada Pemerintah Libya, sebagai bentuk kepeduliaan dan kemanusiaan antar negara sahabat. “Bantuan ini adalah salah satu komitmen dari pemerintah Indonesia melalui nilai kemanuasiaan dalam ketahanan bencana. Penanggulangan bencana adalah urusan bersama, perlu kolaborasi multipihak,” ucap Sorni.
Adapun bantuan logistik yang dikirimkan berupa 5 unit tenda pengungsi, 100 unit tenda keluarga, 50 unit genset, 1.000 unit velbed, 500 lembar matras, 1.250 paket peralatan kebersihan, 5.000 set pakaian anak, 2.500 buah pakaian dewasa, 2.000 buah pakaian dalam, peralatan perkakas 100 unit, 1.000 lembar kain kafan, 1.000 unit kantung mayat, 30 unit lampu solar, 5.000 paket rendang, 5.000 buah susu protein, dan 5.000 buah makanan siap saji.
Turut dikirim 6 unit perlengkapan kedaruratan, 65 paket perlengkapan kebersihan anak, 39 paket perlengkapan kebersihan ibu hamil, 42 paket perlengkapan kebersihan bayi, 60 paket disinfektan, 15 unit alat penyemprot disinfektan, 24 unit alat penyuling dan penjernih air, 1 ton makanan pendamping ASI, 1 ton makanan tambahan untuk ibu hamil, 1 paket paket kesehatan, dan 5 paket alat bantu melahirkan. Penyerahan bantuan rencananya akan dilakukan di Bandara Internasional Benina, Benghazi, Libya yang akan diterima oleh pejabat pemerintah Libya.