Kamis 05 Oct 2023 11:58 WIB

Krisis Air Global, PBB: Jangan Meremehkan Air

PBB menilai perlu upaya intensif untuk menjaga ketahanan air yang berkelanjutan.

Pertanian menyumbang lebih dari 70 persen pengambilan air di Bumi.
Foto: www.freepik.com
Pertanian menyumbang lebih dari 70 persen pengambilan air di Bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (4/10/2023), mendesak dunia untuk berhenti meremehkan air. PBB menggarisbawahi bahwa perlu upaya intensif menuju masa depan yang tangguh, ketahanan air yang berkelanjutan, dan ketahanan pangan.

Dalam pidato pembukaannya di 'Rome Water Dialogue' yang diselenggarakan selama dua hari, Direktur Jenderal Organisasi Pangan Dunia (FAO) Qu Dongyu menekankan bahwa manusia jangan meremehkan penggunaan air. Dialog tersebut berfokus pada pengelolaan sumber daya air terpadu untuk pertanian dan ketahanan pangan.

Baca Juga

"Kita harus berhenti menganggap remeh air," katanya, mengutip Anadolu, Kamis (5/10/2023).

Mengingat pertanian menyumbang lebih dari 70 persen pengambilan air di Bumi, Qu mengatakan bahwa dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi dampak negatif dan menggunakan kembali air limbah, pertanian memegang solusi terhadap krisis air global.

"Ini kunci untuk mencapai ketahanan air dan pangan global," kata Qu.

Dia juga menggarisbawahi perlunya pendekatan '4R' yang berdasarkan prinsip pengurangan (reduce), penggunaan kembali (reuse), daur ulang (recycle), dan penggantian (replace), untuk secara efektif mengatasi tantangan air yang parah. Sebagian besar tantangan sumber daya air disebabkan oleh bencana alam terkait air.

"Bencana yang berkaitan dengan air mengakibatkan kerugian ekonomi langsung sebesar lebih dari 200 miliar dolar (Rp 3.119,4 triliun) pada tahun 2021 saja," katanya.

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement