Senin 09 Oct 2023 20:53 WIB

Penerapan Ekonomi Biru Dinilai Bisa Perkuat Ekosistem Laut

Kebijakan dalam ekonomi biru perlu dikejar dengan langkah konkret.

Red: Nora Azizah
Hutan mangrove menjadi salah satu pendukung ekonomi biru di wilayah pesisir.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Hutan mangrove menjadi salah satu pendukung ekonomi biru di wilayah pesisir.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menilai bahwa penerapan ekonomi biru dapat memperkuat ekosistem laut karena memiliki fondasi berkelanjutan. “Kebijakan dalam ekonomi biru perlu dikejar dengan langkah yang konkret di antaranya bersama dengan pembangunan kapasitas, regulasi, dan teknologi,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di sela forum dialog ekonomi biru serangkaian AIS Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (9/10/2023).

Menurut dia, langkah lain yang perlu ditempuh di antaranya mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, iklim yang berdaya tahan, hingga keberlanjutan ekologi dan lingkungan secara terintegrasi. Salah satu wilayah pesisir yang mendukung ekonomi biru adalah ekosistem mangrove. 

Baca Juga

“Saat ini lebih dari 100 juta penduduk dunia hidup dalam jangkauan hutan mangrove. Sedangkan di negara di Asia termasuk Indonesia, kebanyakan penduduk menggantungkan hidup pada sumber daya mangrove, dan mangrove memiliki nilai tinggi karbon biru sebagai bagian strategi pembangunan nasional rendah karbon,” katanya.

Ia menjelaskan, selain memperkuat ekosistem laut, ekonomi biru juga mendorong pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan dan inklusi sosial. Namun, ia menekankan, kondisi laut saat ini mengalami dampak dari aktivitas manusia menyangkut kebutuhan pangan, air, energi, transportasi, perdagangan hingga obat-obatan.