REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah desa di Manaus, negara bagian Amazonas, Brazil, yang dulunya terapung kini terdampar di dataran lumpur akibat kekeringan parah di hutan hujan Amazon. Perahu-perahu terjebak di tengah lumpur, tidak bisa lagi membawa ikan, buah dan sayuran, atau mengangkut turis untuk melihat pertemuan Sungai Rio Negro dan Sungai Solimoes, tempat pertemuan keduanya membentuk Sungai Amazon yang dahsyat.
Mengeringnya area yang dikenal sebagai Puraquequara Lake tersebut telah berdampak buruk pada lini-lini bisnis warga, termasuk angkutan perahu dan toko-toko terapung.
"Tidak ada lagi konsumen yang datang ke toko kami. Kami terisolasi, perahu tidak bisa masuk atau keluar dari danau. Kami akan berada di sini sampai Tuhan mengirimkan air kepada kami " kata penduduk setempat, Isaac Rodrigues seperti dilansir Euro News, Kamis (12/10/2023).
Pekan lalu, Pemerintah Brasil mengatakan bahwa mereka sedang bersiap untuk memberikan bantuan darurat kepada penduduk di wilayah Amazon yang dilanda kekeringan. Apalagi, sungai dan danau yang mengering sejak lama menjadi penopang kehidupan warga.