REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga prakiraan cuaca pemerintah Hong Kong, Observatory, meramalkan bahwa suhu di negara tersebut akan turun hingga 22 derajat Celcius pada pekan depan. Ramalan ini terkait dengan pergerakan cold front atau front udara dingin yang menyebabkan udara dingin di permukaan, mendorong dan mengangkat udara hangat di atasnya.
“Sebuah front dingin diperkirakan akan mencapai wilayah selatan China pada akhir pekan depan. Suhu akan turun di wilayah tersebut,” demikian pernyataan dari Observatory seperti dilansir dari South China Morning Post, Senin (16/10/2023).
Menurut prakiraan sembilan hari terakhir Observatorium, suhu udara diperkirakan akan turun hingga 22 derajat Celcius pada hari Sabtu depan dengan suhu maksimum 25 derajat Celcius.
“Angin muson timur laut yang kuat akan mencapai pantai Guangdong pada hari Ahad, dan akan berangin di seluruh wilayah selama beberapa hari ke depan,” kata juru bicara Observatory.
Palung tekanan rendah yang luas akan membawa cuaca yang tidak menentu ke bagian tengah dan utara Laut Cina Selatan, dengan rainband yang terkait untuk menutupi pantai Guangdong. Rainband atau pita hujan adalah struktur awan dan curah hujan yang terkait dengan area curah hujan yang signifikan memanjang.
Periode cerah diperkirakan terjadi pada hari Ahad, dengan suhu berkisar antara 25 dan 29 derajat Celcius. Adapun beberapa hari berikutnya diperkirakan akan berangin dengan beberapa titik hujan.
Diketahui, Hong Kong mengalami musim panas terpanas tahun ini. Kota ini mencatat suhu rata-rata 29,7 derajat di bulan Agustus, tertinggi sejak pencatatan dimulai hampir 140 tahun yang lalu.