Rabu 18 Oct 2023 22:09 WIB

Coal Face Down Jadi Salah Satu Strategi PLN Pensiunkan PLTU

Pendekatan itu sudah mulai diterapkan di PLTU Suralaya, Cilegon, Banten.

Red: Fuji Pratiwi
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dan 5 pembangkit PT PLN (Persero) Grup lainnya mendapatkan 7 penghargaan internasional.
Foto: PLN
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dan 5 pembangkit PT PLN (Persero) Grup lainnya mendapatkan 7 penghargaan internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Manajemen Resiko PT PLN (Persero) Suroso Isnandar menyatakan, PLN menerapkan pendekatan coal face down untuk pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berbahan bakar batu bara.

Menurut Suroso, pendekatan coal face down ini artinya PLTU yang ada operasinya tidak dihentikan, tapi pemerintah tidak membongkarnya. "Pendekatan coal face down dipilih karena ekonomi kita masih tumbuh ditopang oleh energi listrik yang sebagian besar masih dari PLTU batu bara," kata Suroso di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Baca Juga

Pernyataan tersebut disampaikan Suroso dalam konferensi pers Hari Listrik Nasional ke-78 Enlit Asia 2023 yang bertajuk Strengthening Asean Readiness In Energy Transition di Hotel Mulia Senayan.

Suroso mencontohkan, pendekatan tersebut sudah mulai diterapkan salah satunya di PLTU Suralaya, Cilegon, Banten yang dioperasikan PT Indonesia Power. PLTU Suralaya pada unit 1, 2, 3, 4 yang masing-masing berkapasitas 400 MW atau 1.600 MW dipastikan telah memasuki masa pensiun tahun ini.